Kamis 14 Mar 2019 08:18 WIB

Agama itu Nasihat

Sebuah nasihat haruslah disampaikan sebagai bentuk rasa cinta yang murni.

Memberi nasihat merupakan anjuran agama (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Memberi nasihat merupakan anjuran agama (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Nasihat memiliki tempat yang penting dalam agama Islam. Memberi nasihat dapat memantapkan persaudaraan di antara umat Islam. Terlebih, bila nasihat yang disampaikan seorang Muslim semata-mata hanya karena Allah dan muncul sebagai wujud kasih sayang terhadap saudaranya.

Tak heran jika Nabi Muhammad SAW menjadikan nasihat sebagai tiang agama sekaligus barometer dalam melaksanakan agama. Tamim ad-Dari RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, ''Agama itu nasihat.'' (HR Bukhari dan Muslim).

Baca Juga

Rasulullah SAW senantiasa memberikan nasihat dan wasiat kepada para sahabat dan umatnya.  Syekh Mahmud al-Mishri  dalam Ensiklopedi Akhlak Muhammad SAW, mengungkapkan, secara bahasa nasihat diambil dari kata an-nashihah.  Ibnu Manzur menjelaskan, nashahasy-syai berarti ''sesuatu itu murni''.

An-Nashih artinya sesuatu yang murni dari amal dan lainnya. Sedangkan an-Nush artinya ikhlas dan jujur di dalam musyawarah dan amal. Menurut Ibnu Atsir, nasihat adalah kata yang dioergunakan untuk mengungkapkan keinginan yang baik bagi orang yang dinasihati.

''Nasihat adalah mengajak orang lain untuk melaksanakan sesuatu yang mengandung kemaslahatan dan melarang mengerjakan sesuatu yang mengandung kerusakan,'' papar ahli bahasa dari abad ke-11 M, Abu Bakr Abd ul Qahir ibnu Abdur-Rahman al-Jurjan. Nasihat itu tentunya mencakup Allah SWT,  rasul-Nya, Kitab-Nya, para pemimpin umat dan kaum Muslimin secara umum.

Sebuah nasihat haruslah disampaikan sebagai bentuk rasa cinta yang murni kepada orang lain, tentunya lewat pesan-pesan yang mengantarkan orang lain menuju kepada kemaslahatan. Menurut Dr Muhammad al-Hasyimi, sekecil apapun nasihat yang disampikan  bernilai mulia di hadapan Allah.

Dalam sebuah hadis Nabi SAW bersabda, ''Agama adalah ketulusan (nashihah).'' Kami bertanya, ''Kepada siapa?'' Beliau bersabda, ''Kepada Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin Muslim dan masyarakat umum.'' (HR Muslim).  Menurut Syekh al-Mishri, memberi nasihat termasuk sifat para nabi. Sebab, para nabi tak pernah bosan untuk memberi nasihat kepada kaumnya untuk beriman.

sumber : Dialog Jumat Republika/yus
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement