REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bogart Lamprey, pria lulusan Sekolah Wagga Wagga ini meninggalkan agama keluarganya karena jatuh cinta dengan budaya Islam. Perkenalannya dengan Islam tak terlepas dari pertemuan dengan wanita yang kelak menjadi pujaan hatinya, Noora al-Matori.
Pria berusia 32 tahun ini mengenal agama yang didakwahkan Rasulullah sejak bertemu wanita pujaan hati. Sejak me meluk Islam, Bo, sapaan akrabnya, memang sulit untuk meyakinkan keluarga.
Tak heran, keluarganya sangat kental dengan budaya Australia. Ketika Bo memberi tahu keluarganya bahwa dia akan masuk Islam, mereka memberikan respons aneh. "Mereka pikir saya akan gabung dengan ISIS," katanya.
Bogart mengaku keluarganya tidak begitu senang dengan keputusan ini. Namun, dia sudah telanjur jatuh cinta dengan Islam. Juga dengan wanita ke lahiran Irak yang menjadi tambatan hati.
Noora dan Bo bertemu untuk pertama kalinya di sebuah kafe sekitar pedalaman Wagga Wagga. Sejak itu, tekad Bo sudah tak terbendung lagi. Selain pada Noora, Bo juga telah jatuh cinta pada kehidupan dan budaya Noora.
Sebelum memeluk Islam, Bo berusaha untuk lebih dekat dengan Islam. Dia belajar Alquran setiap malam dan akhirnya masuk Islam.
Saat pertemuan pertama tersebut, Bo memang sudah langsung jatuh hati kepada Noora yang usianya setahun lebih muda. Saudara Bo sampai bercanda bahwa dia mungkin akan menikahi Noor.
Dan bagi Bo itu bukan candaan semata. "Saya juga sempat menertawakan candaan ini, tapi saya kemudian merasa saya akan menikahinya," katanya kapada ABC News.
Selama enam bulan sejak melihat Noora untuk pertama kalinya, Bo bolikbalik ke kafe yang sama dengan harapan bisa melihat Noora lagi. Dan, kalau bisa menyapanya dan berkenalan.