REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Hari ini Jumat (8/3) merupakan awal bulan Rajab 1440 H. Bulan ketujuh dalam kalender Hijriyah ini disebut sebagai bulan mulia.
Umumnya, umat Muslim merayakan malam Rajab di malam hari sebelum mengawali bulan suci tersebut. Malam Rajab menandai awal tiga bulan suci dalam kalender Hijriyah, yakni Rajab, Sha'ban, dan Ramadhan.
Di Turki, malam Rajab atau disebut Laylat al-Raghaib digelar di seluruh negara itu pada Kamis (7/3) malam. Raghaib, malam pertama Rajab, berasal dari kata dalam bahasa Arab, regabe. Kata itu bermakna menginginkan, mencari, atau cenderung ke arah.
Di malam Rajab, umat Islam melaksanakan ibadah dan mempersembahkan do'a khusus serta membaca Alquran.
Direktorat Urusan Agama Turki (Diyanet) menggambarkan tiga bulan suci dalam Hijriyah itu sebagai musim berkah dan pintu yang membuka banyak peluang bagi umat Islam.
"Kita harus mengubah hari dan malam semacam ini menjadi peluang untuk memenangkan persetujuan Allah, selama upaya kita dalam hal ini tidak berhenti begitu waktu ini berlalu," demikian pernyataan Diyanet di situs webnya, seperti dilansir dari Anadolu Agency, Jumat (8/3).
Kepala Diyanet, Ali Erbas, mengimbau umat Islam untuk mencari peluang dan keberkahan dengan melakukan perbuatan yang lebih baik dari sebeumnya dalam tiga bulan suci itu. Ia mengatakan, bulan suci ini adalah kesempatan penting untuk merenungkan tanggung jawab diri kepada sang pencipta. Di samping, terhadap lingkungan, dan semua makhluk lainnya.
Ia juga mengajak untuk menjadikan bulan suci ini awal yang baru menuju kehidupan yang lebih baik. Erbas berharap malam suci Rajab dan tiga bulan suci ke depan akan memperkuat persatuan di antara umat Islam dan perdamaian untuk semua umat manusia.