Jumat 01 Mar 2019 08:39 WIB

YBM-BRI Salurkan Rp 115 Miliar Dana ZIS Sepanjang 2018

Dana tersebut dihimpun dari karyawan dan para donatur.

Ilustrasi Zakat
Foto: Republika/Prayogi
Ilustrasi Zakat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia (YBM-BRI) menyalurkan pendayagunaan dana zakat sebesar Rp115 miliar sepanjang 2018. 

"Jumlah penyaluran pendayagunaan zakat Rp115 miliar itu dari total penghimpunan sebesar Rp118 miliar atau sebesar 97,46 persen," kata Ketua Badan Pengurus (BP) YBM-BRI, Tri Wintarto di Jakarta, Jumat (1/3).

Baca Juga

Ia menjelaskan akumulasi penyaluran dana zakat yang dihimpun dari karyawan dan pimpinan BRI seluruh Indonesia itu telah dilaporkan kepada pemangku kepentingan terkait dalam lokakarya Amil YBM-BRI seluruh Indonesia 2019, pekan terakhir Februari 2019.

Amil adalah semua pihak yang bertindak mengerjakan yang berkaitan dengan pengumpulan, penyimpanan, penjagaan, pencatatan, dan penyaluran atau distribusi harta zakat.

Perjalanan YBM-BRI sepanjang 2018 yang mengusung tema "Inovasi, Hadir, Melayani", kata dia, dilakukan dengan beragam intervensi program pemberdayaan dalam bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan sosial dakwah. 

Penerima manfaat dana zakat 2018, katanya, mencapai sebanyak 315.042 jiwa atau meningkat 12 persen dari capaian 2017 sebanyak 280.831 jiwa. 

Ia menambahkan capaian-capaian yang dihasilkan tersebut tidak lepas dari upaya seluruh pihak yang terhimpun dalam badan-badan organisasi YBM BRI saat ini, mulai dari badan pembina, badan pembina syariah, badan pengawas, badan pengurus sampai badan pelaksana, baik di pusat maupun di wilayah. 

Menurut Tri Wintarto, pada 2019 YBM-BRI mengusung tema "Kolaborasi Kebaikan".

Melalui tema itu, pihaknya berharap sinergi dan kontribusi empat pihak, ilmunya ulama, adilnya pemimpin, dermawannya orang kaya, dan  doanya orang miskin.

"Sinergi itu kita harapkan mampu mempercepat upaya pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup mustahik," katanya.

Mustahik adalah orang atau badan yang berhak menerima zakat atau infak/sedekah. Ketua Badan Pembina Syariah YBM BRI, Prof  M Amin Suma melihat YBM-BRI semakin baik dari waktu ke waktu.  Kondisi yang kian baik itu dilihatnya selaku pembina syariah yang juga terlibat dalam momen-momen penting kelembagaan. 

Misalnya terlibat dalam penyusunan program dan anggaran tahunan (RKAT) di forum komunikasi, rapat bulanan dan doa untuk muzaki (orang yang dikenai kewajiban membayar zakat) setiap bulan, sampai evaluasi akhir tahun. 

Bahkan juga berkesempatan melakukan kunjungan lapangan pascagempa di Lombok yang YBM-BRI ikut membantu para korban dengan dana zakat. 

Dia berharap hasil lokakarya yang sudah dilaksanakan itu bisa menelurkan keputusan-keputusan strategis bagi kemajuan YBM BRI secara khusus, dan kemajuan dunia zakat di Indonesia secara umum.

General Manager Badan Pelaksana YBM-BRI, Dwi Iqbal Noviawan menambahkan bahwa YBM-BRI pada lokakarya itu memberikan apresiasi kepada pendamping program dengan kontribusi terbaik.

Apresiasi diberikan kepada Supriatna sebagai mudarris (pengajar) Kader Surau Unpad angkatan ke-3. 

Kemudian, Sugianur sebagai pendamping Program Peningkatan Keterampilan Usaha Rakyat (PKUR) Kanwil YBM-BRI Banjarmasin, dan Chairuna Syahputri sebagai pendamping Sentra Program Integrasi Pemberdayaan Berbasis Keluarga (IP2BK) Kanwil YBM-BRI Medan.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement