Rabu 27 Feb 2019 21:35 WIB

Jadi Tokoh Perbukuan Islam 2019, Begini Reaksi Kang Abik

Kang Abik melihat geliat perbukuan Islam di Tanah Air terus meningkat.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Persiapan IBF 2019. Pekerja menata buku-buku yang akan di jual dalam acara Islamic Book Fair 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (26/2).
Foto: Republika/Prayogi
Persiapan IBF 2019. Pekerja menata buku-buku yang akan di jual dalam acara Islamic Book Fair 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (26/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –  Penulis novel Ayat-Ayat Cinta Habiburrahman El-Shirazy dinobatkan sebagai Tokoh Perbukuan Islam Islamic Book Award di ajang Islamic Book Fair 2019. 

Kang Abik, demikian ia biasa disapa, menyampaikan terima kasih kepada panitia IBF 2019 atas penghargaan tersebut. Baginya, ini menjadi penyemangat untuk terus berkarya.

Baca Juga

"Menurut saya pribadi ini adalah amanah untuk benar-benar terus berkarya berkontribusi di dunia perbukuan Islam Tanah Air," kata dia kepada Republika.co.id, Rabu (27/2). 

Penghargaan itu juga, bagi Kang Abik, berarti bahwa dia tidak boleh berhenti menulis dan akan terus menulis. 

"Semoga Allah memberikan taufik untuk terus bisa menulis yang lebih baik dan lebih baik lagi ke depan," tutur dia.

Kang Abik juga menitipkan pesan kepada generasi muda untuk semangat membaca dan menulis karena ini merupakan hal yang sangat urgen bagi maju mundurnya sebuah bangsa dan peradaban. Indonesia ke depan tentu tergantung pada generasi muda sekarang. 

"Untuk mengisi potensi terbaik anak-anak muda, salah satu cara terbaik adalah dengan membaca dan menulis,” tutur dia. 

Jika ini kurang, menurut Kang Abik, akan menjadi bangsa yang tertinggal. “Saya berharap masa anak-anak muda sekarang ini diisi dengan membaca dan menulis. Karena itu, perlu latihan menulis dari sekarang," kata dia. 

Dengan demikian, tentu akan bisa lahir karya-karya berkualitas di masa depan. Kang Abik pun meyakini karya-karya di masa depan akan bisa jauh lebih baik lagi dari karya-karya sekarang di mana penulisnya mendapatkan penghargaan di IBF 2019.

Dalam kesempatan itu, Kang Abik juga menyoroti persoalan buku-buku anak yang menurutnya memang sudah ada tapi jumlahnya masih terbatas. Dia menuturkan, Indonesia masih kekurangan buku-buku anak, baik fiksi maupun nonfiksi, yang dapat membantu memperkuat karakter anak agar memiliki sifat yang baik. 

"Sehingga ini menjadi kesempatan besar bagi siapa pun untuk bisa masuk memenuhi sisi yang kurang ini," katanya. 

Padahal Kang Abik mengatakan peminat buku anak-anak itu banyak. Tiap kali dia mengisi acara di taman kanak-kanak, sering ada guru yang meminta untuk dibuatkan buku-buku anak karena memang anak terus lahir, tumbuh, dan jumlah anak TK pun sangat banyak. 

"Tetapi penyediaan buku untuk mereka relatif kurang, jadi, buku-bukunya ya hanya itu, berulang-ulang dan kemudian buku-buku impor. Padahal peminatnya pasti sangat besar dan kita kekurangan di tema untuk anak baik yang fiksi atau pun nonfiksi," katanya.

Kang Abi melihat di sini kesempatan emas bagi para penulis, untuk berkontribusi di dunia kepenulisan anak yang dinilai masih kurang meski sudah ada.. 

"Kalau anak-anak kan lebih dekat pada orang tua, ibu ingin anaknya baik, ibu sayang pada anaknya pengen memberikan buku, pengen anaknya membaca. Jadi sebenarnya anak ini lebih mudah untuk diarahkan karena dia masih ibarat putih,” tutur dia. 

Berikut daftar penerima Islamic Book Award 2019 berdasarkan kategori penghargaan: 

  1. Nonfiksi anak: "Bertanya kepada Alam; Aku Jadi Tahu", penulis: T Djamaluddin, penerbit: Kaifa
  2. Nonfiksi dewasa: "Tafsir Ekonomi Kontemporer; Menggali Teori Ekonomi dan Ayat-ayat Al-Qur'an, penulis: Abdul Wahid al-Faizin dan Nashr Akbar, penerbit: Gema Insani
  3. Fiksi dewasa: "Anak Rantau", penulis: A Fuadi, penerbit: Falcon Publishing.
  4. Fiksi anak: "Khalil Sayang Adik-Ibrahim Sayang Kakak", penulis: Irfan Amalee, penerbit: Pelangi Mizan.
  5. Terjemahan: "Akhirnya Kutemukan Kebahagiaan Sejati", judul asli: "Wa Aakhiiran Iktasyaftu As-Sa'aadah", penulis: Aidh Al-Qarni, penerjemah: Misran dan Armansyah, penerbit: Gema Insani.
  6. Desain sampul terbaik: "Senandung Bisu", penulis: Aguk Irawan MN, desainer sampul: Resoluzy, penerbit: Republika Penerbit.
  7. Ilustrasi terbaik: "Kisah 25 Nabi dan Rasul for Kids, penulis: Erna Fitrini, ilustrator: Nalar Studio, penerbit: Pelangi Mizan.
  8. Tata letak terbaik: "#99 Love Your Mind", penulis: Aprilia Kartika, penata letak: Aprilia Kartika, penerbit: Pelangi Mizan.
  9. Lifetime Achievement: "Risalah Tuntunan Shalat Lengkap, penulis: Drs H Moh Rifa'i, penerbit: Toha Putra
  10. Tokoh perbukuan Islam: Habiburrahman El-Shirazy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement