Rabu 27 Feb 2019 19:30 WIB

Panitia Optimistis Jumlah Pengunjung IBF 2019 Meningkat

IBF 2019 dibuka Menteri PAN-RB di JCC Senayan Jakarta.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Hasanul Rizqa
Pembukaan Islamic Book Fair 2019. Menpan RB Syafruddin (kiri) berbincang dengan Ketua Pantitia IBF 2019 Anies Baswedan saat membuka Islamic Book Fair ke-18 di Balai Sidang Jakarta, Rabu (27/2/2019).
Foto: Republika/ Wihdan
Pembukaan Islamic Book Fair 2019. Menpan RB Syafruddin (kiri) berbincang dengan Ketua Pantitia IBF 2019 Anies Baswedan saat membuka Islamic Book Fair ke-18 di Balai Sidang Jakarta, Rabu (27/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islamic Book Fair (IBF) kembali diselenggarakan untuk tahun ini. Acara itu berpusat di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, serta berlangsung sejak hari ini, Rabu (27/2) hingga Ahad (3/3).

Menurut ketua panitia IBF 2019 Anis Baswedan, pihaknya optimistis, total pengunjung pada tahun ini meningkat bila dibandingkan pada IBF tahun sebelumnya. Sebab, lanjut dia, pelaksanaan IBF kali ini lebih berwarna. Sebelum hari H, berbagai informasi tentang pameran buku islami ini juga sudah tersiar luas di tengah masyarakat, khususnya kaum Muslim.

Baca Juga

"Pelaksanaan Islamic Book Fair ini telah diketahui masyarakat luas. Kami telah mempersiapkan 45 mata acara dalam pameran dan di beberapa area. Dengan demikian, insya Allah pameran ini kami yakin akan dikunjungi banyak pengunjung dari tahun sebelumnya" kata Anis Baswedan dalam sambutan pembukaan IBF 2019 di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (27/2).

Anis menuturkan, jumlah pengunjung pada IBF 2018 mencapai 202 ribu pengunjung. Pada tahun lalu, angka penjualan mencapai Rp 135 miliar. Maka dari itu, dia memprediksi jumlah tersebut akan terlampaui pada tahun ini. Demikian pula dengan jumlah pengunjung yang diperkirakan meningkat hingga 20 persen. Hal itu seiring dengan pertumbuhan minat baca masyarakat, khususnya terhadap karya-karya islami.

 

IBF pada tahun ini, ada 48.200 judul buku yang dijajakan dengan total 3,6 juta eksemplar buku. Keseluruhan buku tersebut berasal dari 231 penerbit. Sementara itu, jumlah stan sebanyak 348 unit. Adapula yang tidak berasal dari pihak penerbit, seperti stan-stan pemerintah daerah dan institusi pemerintah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement