Rabu 27 Feb 2019 19:49 WIB

4 Teknologi Jam Warisan Islam

Sebelum jam diciptakan, peradaban manusia menggunakan matahari sebagai patokan.

Seorang guru memperkenalkan jam Istiwak atau jam matahari kepada santri di Masjid Menara Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (26/5).
Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Seorang guru memperkenalkan jam Istiwak atau jam matahari kepada santri di Masjid Menara Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (26/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ''Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat-menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran.'' (QS Al-'Ashr: 1-3).

Islam adalah agama yang mengajarkan pentingnya menghormati dan menggunakan waktu secara optimal. Sebuah syair Arab bahkan mengibaratkan waktu seperti pedang. ''Al-Waqt ka al-saif. Fa in lam taqtha'haa qath'aka.''--Waktu laksana pedang. Jika kamu tidak memanfaatkannya, ia akan menebasmu.

Ajaran pentingnya memanfaatkan waktu telah melecut para sarjana Muslim untuk menciptakan alat pengukur waktu, yakni jam. Selain didesak tuntutan hidup, pembuatan jam di dunia Islam juga didorong kebutuhan keagamaan. Dengan menguasai teknologi pembuatan jam, umat Islam bisa mengetahui secara pasti waktu shalat.

Apalagi, Rasulullah SAW mengajarkan umatnya agar menunaikan shalat tepat pada waktunya. Sebelum jam diciptakan, peradaban manusia menggunakan matahari sebagai patokan waktu. Jika matahari tepat di atas kepala, menunjukkan waktu sudah tengah hari atau sore. Ketika matahari dekat dengan kaki langit, berarti waktu sudah mendekati pagi atau malam.

 

Berikut teknologi jam warisan Islam:

  1. Jam Air
  2. Jam matahari
  3. Jam mekanikal
  4. Jam Astronomi

sumber : Mozaik Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement