Senin 25 Feb 2019 09:32 WIB

Tiga Qari Mesir Legendaris yang Berpengaruh Hingga Indonesia

Para qari andal di Mesir memulai kariernya dari nol dengan belajar ke para guru.

 Suasana Masjid Al-Azhar yang terletak di kawasan Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir.   (Republika/Agung Supriyanto)
Suasana Masjid Al-Azhar yang terletak di kawasan Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir. (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, Mesir dikenal tidak hanya kaya dengan penginggalan situs dan benda-benda bersejarah. Negera berjuluk negeri seribu menara ini tersohor pula dengan warisan intelektualitasnya yang melimpah, termasuk dalam seni tilawah Alquran. 

Selama beberapa abad, Mesir memiliki beberapa nama qari yang legendaris dan fenomenal. Para qari tersebut bahkan menancapkan pengaruhnya ke seantero dunia. Tak terkecuali Indonesia. Beberapa qari Mesir tersebut oleh sebagian guru seni tilawah Alquran di Indonesia menjadi referensi penting dalam pengembangan seni tilawah. 

Baca Juga

Republika.co.id, mengutip Arabicpost, memaparkan tiga di antara qari Mesir yang cukup fenomenal, yaitu sebagai berukut:

Pertama, Syekh Muhammad Rif’at. Syekh Rif’at didaulat sebagai qari paling senior di Mesir. Dia memulai karier qiraahnya di Masjid Fadhil Pasha, Kairo.

Syekh Rif’at merupakan qari pertama yang keindahan suaranya mengisi hari-hari siaran Radio Mesir yang rilis pertama pada 1943.

Majalah ar-Risalah mendaulat Syekh Rif’at dengn gelar' ‘tuan para qari masa kini’ (sayyid qurra’ hadza az-zaman). 

Kedua, Syekh Abd al-Basith Abd as-Shamad. Nama yang kedua ini, merupakan nama qari yang paling populer dalam sejarah seni tilawah di Mesir. Keindahan suara dan kepakarannya dalam ilmu qiraah, membawanya keliling dunia dan bertemu dengan sejumlah pemimpin negara.

Syekh Abd al-Basith pernah mengunjungi al-Jazair, tak lama setelah negara tersebut bebas dari penjajahan Prancis dan mendapat kehormatan membaca Alquran di masjid, yang oleh pemerintah kolonial telah difungsikan sebagai gereja. 

Sambutan umat Islam di berbagai negara terhadap popularitas Syekh Abd al-Basith begitu antusias. Dia pernah mengunjungi Jakarta dan disambut puluhan ribu massa pada masa itu. 

Syekh Abd al-Basith menduduki posisi Sekjen Asosiasi Hafiz Alquran, sebuah organisasi pertama sepanjang sejarah yang mengumpulkan para penghafal Alquran. Asosiasi tersebu dia dirikan pada 1984.

Ketiga, Syekh Mahmud Khalil al-Khushari. Nama Syekh al-Khushari, sangat akrab di telinga umat Islam. Suaranya yang merdu terdengar hingga Eropa. Pada 1977 dia mengunjungi Amerika Serikat bersama presiden Mesir pada masa itu, yakni Anwar Sadad.

Syekh Mahmud adalah qari pertama yang memperdengarkan lantunan ayat suci Alquran di depan Konggres AS. Syekh Mahmud mencetak rekor sebagai qari pertama Mesir yang berhasil masuk dapur rekaman pada 1960. 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement