REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wisuda Akbar Rumah Tahfizh ke-9 tinggal menghitung hari. Segala persiapan telah dilakukan oleh berbagai pihak, mulai dari Assatidz, santri bahkan hingga wali santri yang turut berdebar ketika anak-anaknya mengikuti ujian.
Berbagai wilayah telah menyatakan siap menggelar acara akbar ini. Sebagian di antaranya telah mengadakan ujian tahfizh. Banyak kisah yang menarik dari pelaksanaan ujian tersebut, salah satunya adalah Nenek Masrium. Ia adalah santri Rumah Tahfizh Kayanahu, Bandung. Nenek Masrium yang saat ini berusia 81 tahun berhasil membaca hafalan penuh juz 30 dimulai dari Surat An Naba.
"Nenek Masrium baca satu juz penuh. Walau beberapa kali ada yang lupa," ungkap Ustaz Irfan Sholahudin, Kordinator Daerah (Korda) Rumah Tahfidz Center (RTC) wilayah Bandung dalam siaran pers yang dikirim PPPA Daarul Qur'an, Kamis (21/2).
Ada pula Labiqa gadis cilik yang menjadi peserta termuda. Dengan mengenakan kerudung biru, Labiqa Alzena Kayyis (5), membacakan seluruh hafalannya di hadapan Assatidz penguji, Sabtu (16/2). Santri cilik asal Kota Priyangan Bandung ini duduk dan menghafal di Rumah Tahfizh Mahkota Bunda, Bandung.
"Labiqa mengikuti ujian Tahfizh kategori satu juz yakni juz 30," ungkap Ustaz Irfan Sholahudin.
Tak hanya Bandung, Lampung pun mempunyai cerita di balik pelaksanaan ujian Tahfizh menjelang Wisuda Akbar pada 24 Februari mendatang. Jika Bandung memiliki Labiqa, Lampung ada Nenek Boinem. Bersama cucu kesayangannya yang bernama Janika Adinda Putri, Nenek Boinem yang berusia 51 tahun itu berhasil menyetorkan satu juz di hadapan Assatidz penguji.
"Ibu Boinem berasal dari Rumah Tahfizh Jannaty, sudah bagus, tinggal lebih melancarkan hafalannya saja," tutur Siti Fatimah (27), Assatidz penguji.
Dan masih banyak lagi, para santri baik yang muda sampai usia sepuh ikut dalam ujian tahfizh demi bisa diwisuda pada perayaan puncak wisudanya para penghafal Qur’an pada 24 Februari mendatang.