Sabtu 16 Feb 2019 14:30 WIB

Menghindari Zalim di Dunia

Tujuan Muslim hidup di dunia mencari ridha Allah SWT.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Bumi
Foto:

Dua ayat di atas menjelaskan perihal bagaimana Islam dan Allah betul-betul tidak menghendaki adanya perilaku za l im. Di dalam Islam, riba pun dimasuk kan dalam kategori zalim. Dalam surah al-Baqarah ayat 279 Allah bersabda, "Maka jika kamu tidak mengerjakan (me ninggalkan sisa riba), maka ketahui lah bahwa Allah dan Rasul-Nya akan me merangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya."

Karena Allah sangat memerangi perilaku zalim, Ia pun mengharamkan ke zaliman kepada Dirinya dan terhadap hamba-hamba-Nya. Allah berfirman, "Wahai hambaku, sesungguhya aku telah mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku telah menetapkan haramnya (kezaliman itu) di antara kalian, maka janganlah kalian saling berlaku zalim." "Allah Mahaadil. Satu dosa akan di ba las sesuai dengan dosanya, sementara kebaikan akan dilipatgandakan nilainya 10 kali, bahkan hingga berkali-kali lipat.

Ini menunjukkan Mahakasih Sayang Allah. Kasih sayang Allah mengalahkan murka-Nya pada orang-orang kafir. Kasih sayang-Nya mengalahkan marah-Nya kepada pelaku syirik," lanjut Ustaz Abu. Rasulullah SAW bersabda, "Jagalah diri kalian dari perbuatan zalim karena sesungguhnya kezaliman itu akan men jadi kegelapan pada hari kiamat." Perbuatan zalim ada banyak jenisnya.

Zalim kepada Allah seperti syirik yang tidak terampuni dosanya, hingga zalim kepada selain Allah (sesama manusia, diri sendiri, sesama makhluk hidup) yang dosanya masih bisa diampuni. Nabi bersabda, "Barang siapa yang meng ambil sejengkal tanah dengan za lim, maka pada hari Kiamat tanah tersebut akan dikalungkan padanya sebanyak tujuh lapis." Dalam hadis lainnya Rasul berkata, "Tidaklah salah seorang dari ka mu mengambil sejengkal tanah tanpa hak, melainkan Allah akan mengimpitnya dengan tujuh lapis bumi pada hari Kiamat kelak."

Ustaz Abu Hurairah mengingatkan tentang hukum bagi orang yang berbuat zalim. Jika pun orang tersebut lolos dari hukum dunia atas kezalimannya, ia harus berhati-hati akan hukum Allah di akhirat. Pun, berhati-hati pada doa orang yang teraniaya. Doa yang dipanjatkan oleh mereka yang teraniaya akan dikabulkan oleh Allah SWT, bahkan disebut doa orang yang teraniaya tiada berpenghalang dari Allah SWT.

Diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Umamah, Nabi bersabda, "Barang siapa yang mengambil harta saudaranya de ngan sumpahnya, maka Allah mewajibkan dia masuk neraka dan mengha ram kan masuk surga." Lalu ada seorang yang bertanya, "Wahai Rasulullah, mes ki pun hanya sedikit?" Beliau menjawab, "Meskipun hanya sebatang kayu araak (kayu untuk siwak)."

Adapun beberapa hal yang menyebabkan orang berbuat zalim bisa karena hasutan setan. Selain itu, bisa karena orang ini tidak tahu bahaya dari perbuatan zalim. Terakhir, ia menganggap dirinya lebih daripada orang lain dan orang lain rendah terhadapnya. "Kita diciptakan oleh Allah sama. Makanya, harus saling hormat-menghormati dan menjaga perasaan," ujar Ustaz Abu

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement