REPUBLIKA.CO.ID, BURNABY -- Komunitas Muslim di Kanada terus berupaya melawan rasisme. Salah satunya, masyarakat di sekitar Masjid Al Salaam di Burnaby, Kanada.
Melansir Burnaby Now, mereka diketahui mengadakan acara ramah-tamah (open house) untuk memperkenalkan ajaran-ajaran Islam kepada seluruh warga pada Sabtu (16/2) mendatang. Siapapun boleh datang, baik itu Muslim maupun non-Muslim.
Bila esensi agama ini sudah diketahui masyarakat luas, maka harapannya akan tumbuh rasa saling memahami, sehingga menangkal gelombang rasisme. “Di dunia dengan stigma dan kebingungan yang terus berkembang tentang Islam dan Muslim, kami ingin membuka pintu, pikiran, dan hati kami kepada semua orang di sekitar kami, serta membangun komunitas yang lebih kuat," kata juru bicara panitia open house Masjid Al Salaam Burnaby, Asma Mazhar, seperti dilansir Burnaby Now, Kamis (14/2).
Pada Januari lalu, lembaga riset Mario Cansesco Research Co merilis hasil surveinya. Dari jajak pendapat itu terkuak, dua dari lima responden setuju bahwa rasisme telah menjadi masalah yang meningkat signifikan di Kanada dalam dua tahun terakhir. Sebanyak 47 persen perempuan Kanada, rentang usia 18-34 tahun, cenderung merasakan hal itu.
Menurut Mazhar, di antara pemicu penyebaran rasisme adalah ketidaktahuan tentang budaya dan kepercayaan orang lain. Karena itu, dia ingin acara yang akan dihelat Masjid Al Salaam Burnaby berjalan efektif. Open house diharapkannya dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang apa itu Islam, tanpa stereotipe yang menyesatkan.
Mazhar menjelaskan, panitia open house itu sudah melakukan banyak persiapan. Misalnya, ruang pameran dan berbagai stan yang bertema Islam. Dengan begitu, para pengunjung nantinya akan mendapatkan banyak penjelasan yang komplit tentang agama ini. Selain pameran seni dan budaya, akan ada pula forum diskusi yang di dalamnya orang-orang dapat mengajukan pertanyaan apa pun seputar Islam.