REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dompet Dhuafa adalah lembaga filantropi Islam yang dalam pelaksanaan berbagai programnya sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Dalam membantu dan memberdayakan kaum dhuafa, Dompet Dhuafa tidak membedakan agama, suku dan ras.
"Apa yang kita lakukan ini sudah Pancasila, Dompet Dhuafa ini lembaga filantropi Islam tetapi dalam melakukan pemberdayaan masyarakat itu kita tidak memilih-milih agama dan suku, itu prinsip kita," kata Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa, Ismail A Said kepada Republika.co.id, Selasa (12/2).
Ismail mengatakan, Dompet Dhuafa dimulai dengan lembaga zakat, wakaf, infaq, kemanusiaan dan sosial. Dompet Dhuafa juga memberdayakan masyarakat dhuafa. Di desa-desa melakukan pembinaan dan pemberdayaan di bidang pertanian, perkebunan, peternakan dan nelayan.
Di bidang kesehatan, Dompet Dhuafa sudah memiliki 150 lebih pos sehat, sekitar 30 lebih klinik dan enam rumah sakit (RS). Insya Allah dalam waktu dekat akan menjadi delapan rumah sakit. Semua itu berasal dari uang masyarakat untuk kepentingan masyarakat miskin.
"Dompet Dhuafa tidak pernah bertanya anda suku apa, agama apa, orang sakit semuanya dilayani, Dompet Dhuafa walau membawa label filantropi Islam dalam pelaksanaannya Insya Allah sangat Pancasila," ujarnya.
Yayasan Dompet Dhuafa Republika dan Yayasan Bina Swadaya menandatangani nota kesepahaman (MoU) Pancasila in Action di Kampus Umar Usman, Jakarta pada Selasa (12/2). Kedua lembaga tersebut kedepannya akan bekerjasama melaksanakan program pemberdayaan ekonomi rakyat.
Ketua Yayasan Bina Swadaya, Bayu Krisnamurthi menyampaikan, Yayasan Bina Swadaya dasarnya adalah Pancasila. Selama 50 tahun beraktivitas, Yayasan Bina Swadaya mencoba menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. "Masyarakat memiliki kemampuan untuk diberdayakan, mereka mampu menolong diri mereka sendiri, asalkan ditemani dan didampingi," ujarnya.
Menurutnya, bentuk pemberdayaan yang paling utama adalah mencerdaskan masyarakat. Jadi Yayasan Bina Swadaya memberi pengetahuan dan pendidikan kepada masyarakat. Yakni pendidikan praktis untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produksi masyarakat dalam bidang pertanian dan usaha mikro.
Yayasan Bina Swadaya membantu masyarakat melalui keuangan mikro dan permodalannya. Sekarang di era digital telah dibuat toko terubus dan digital marketplace. "Aksinya membuat masyarakat terutama kaum miskin dan masyarakat desa lebih berdaya, karena itu idealisme yang dibawa oleh Pancasila," ujarnya.