REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pendiri Centre for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC) Prof Din Syamsuddin menyampaikan pesan kepada tiga orang duta besar (dubes) Republik Indonesia. Harapannya, mereka dapat terus membawa nama baik Indonesia di mata dunia, terutama selama menjalankan tugasnya sebagai dubes di masing-masing negara.
“Saya kira sudah sangat wajar Indonesia menjadi pemain utama untuk menentukan peradaban dunia, dan itu pesan kepada para duta besar,” kata Din Syamsuddin saat ditemui Republika.co.id di kantor CDCC, Jakarta, Senin (11/2) malam.
CDCC menggelar ramah-tamah sekaligus diskusi yang bertema “Ambassadorial Farewel Lecuture Indonesia-Lebanon, Ethiopia, Turkey: Opportunities and Challenges” pada Senin (11/2).
Acara itu mengundang para dubes RI yang tahun lalu dilantik oleh Presiden Joko Widodo. Mereka adalah dubes RI untuk Lebanon Hajriyanto Thohari, dubes RI untuk Ethiopia Al-Busyra Basnur, dan dubes RI untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal.
(sumber: humas CDCC) Prof Din Syamsuddin memberikan kata sambutan kepada hadirin acara Ambassadorial Farewell Lecuture di kantor CDCC, Jakarta, Senin (11/2)
“Acara ini semacam melepas dan diisi dengan remind, sambutan yang terkait dengan penunaian tugas. Dan kedua duta besar yang hadir menyampaikan pandangannya tentang negara penempatannya. Saya kira, ini sangat baik dan ada beberapa orang menyampaikan pesan-pesannya,” ujar mantan ketua umum PP Muhammadiyah itu.
Din berpendapat, tugas seorang dubes RI sangat strategis di negara manapun tempat bertugasnya. Lebih lanjut, para dubes hendaknya selalu menampilkan citra Indonesia sebagai salah satu pemain kunci (key player) dunia.
(sumber: humas CDCC) Para peserta sedang menyimak pemaparan Prof Din Syamsuddin dalam acara Ambassadorial Farewell Lecuture di kantor CDCC, Jakarta, Senin (11/2)
Sebab, negara ini termasuk besar, baik dalam segi wilayah maupun demografis. Dalam konteks umat Islam, Indonesia merupakan negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia.