REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Paus Fransiskus memuji Uni Emirat Arab (UEA) sebagai negara yang modern sekaligus berdikari dalam kebudayaan. Hal itu disampaikannya via pesan video yang disiarkan Ahad (10/2).
Tampilan video itu guna menyambut Pertemuan Pemerintah Sedunia (World Government Summit/WGS) di Dubai, UEA. Paus juga berharap, kunjungannya yang terjadi beberapa hari lalu dapat kian memperbaiki perspektif hubungan antarumat beragama, khususnya di Dunia Arab.
"Saya sangat terkesan dengan kunjungan yang belum lama ini saya lakukan di UEA dan juga sambutan hangat yang saya terima," kata Paus Fransiskus, seperti dilansir Arab News, Ahad (10/2) malam.
"Saya melihat langsung sebuah negara yang modern, yang menatap masa depan dengan gemilang, tanpa kehilangan akar budayanya. Bagi saya, (UEA) itu sebuah negara yang berupaya mewujudkan inisiatif toleransi, persaudaraan, dan rasa saling menghormati serta kebebasan," sambungnya.
Perhelatan WGS menghadirkan berbagai tokoh dari negara-negara dunia. Dalam kesempatan itu, Paus juga menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi umat manusia abad ke-21. Di antaranya, persoalan politik, ekonomi, perlindungan atas lingkungan, dan pemanfaatan teknologi.
Menurutnya, warga Bumi mesti berfokus pada pertanyaan: "Dunia macam apa yang hendak kita bangun bersama?" Dengan begitu, kepentingan bersama akan lebih diutamakan, alih-alih profit ekonomi semata.
"Pertanyaan itu tidak sekadar tentang hari esok, tetapi jauh ke masa depan, mengenai tanggung jawab kita," dia menerangkan.
Seperti diketahui, pemimpin umat Katolik sedunia itu telah mengunjungi UEA pada Ahad (3/2). Kunjungan itu sangat bersejarah karena untuk pertama kalinya seorang paus menginjakkan kaki di Jazirah Arab sejak agama Islam muncul di kawasan itu lebih dari 14 abad silam.
Lawatan Paus Fransiskus di UEA berakhir pada Selasa (5/2). Dalam momentum itu, dia juga sempat memimpin misa yang diikuti sekira 170 ribu orang umat Katolik di Stadion Zayed Sports City, Abu Dhabi.
Selain itu, Paus juga bertemu dengan Mufti Besar Universitas al-Azhar (Mesir) Syekh Ahmad ath-Thayyib.
Lawatan pontifex yang bernama asli Jorge Mario Bergoglio itu didahului dengan undangan dari Kerajaan Abu Dhabi. Negeri itu bertekad menjadikan kunjungan sang paus sebagai langkah bersejarah dalam hal hubungan antarumat Islam dan Nasrani.
Undangan itu juga sekaligus untuk mendeklarasikan tahun ini sebagai "Tahun Toleransi" di UEA.
Terpisah, Syekh Abdullah bin Zayed, selaku menteri luar negeri UEA mengapresiasi kunjungan dan sambutan Paus Fransiskus.
"(Kunjungan) itu membuka lembaran baru dari sejarah agama-agama dan dialog antarumat," kata Syekh Abdullah kepada Arab News.