Senin 04 Feb 2019 15:45 WIB

Menyantuni Anak Yatim

Kepedulian terhadap anak yatim merupakan tradisi mengakar umat Islam.

Sejumlah anak yatim tengah belajar mengaji di sebuah panti asuhan (ilustrasi).
Foto:

Ketiga, hak mereka untuk men dapatkan kehidupan yang laik, me li puti sandang, pangan, papan, dan pendidikan. Dalam surah al-In san ayat 8, Allah menegaskan pen tingnya memberi makan kepada anak yatim. Demikian juga, seruan untuk melindungi mereka, seperti termaktub di surah ad-Dhuha ayat 6. “Bukankah Dia mendapatimu se bagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu.”

Keempat, hak anak yatim terha dap jatah warisan mereka. Bagian harta waris yang ia terima tersebut, wajib dijaga oleh pengasuh atau penanggungjawabnya. Harta tersebut harus dikembalikan kepada si anak yatim saat ia telah dewasa. Ini seperi tertuang dalam kisah Nabi Khidir, saat menolong dua anak yatim. Cerita itu ada di surah al-Kahfi ayat 82.

Dan, kelima, secara garis besar, hak yang mesti diterima oleh anak yatim ialah perlakuan baik. Anak yatim me rupakan ladang un tuk menuai kebaikan. Maka, sepatutnyalah mereka terhindar dari segala bentuk sikap dan perbuatan keji yang ditujukan untuk mereka. “Dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim.” (QS al-Baqarah [2] : 83).

sumber : Dialog Jumat Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement