Jumat 01 Feb 2019 19:50 WIB

Lulus Verivikasi WHO, MDMC Kian Percaya Diri di Level Global

Hingga 2019 terdapat 160 EMT yang terdaftar di WHO dari seluruh dunia.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nashih Nashrullah
Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) membangun rumah keong atau dome bagi warga terdampak gempa di Dusun Montong Dao, Desa Teratak, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Jumat (5/10).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsyi
Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) membangun rumah keong atau dome bagi warga terdampak gempa di Dusun Montong Dao, Desa Teratak, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Jumat (5/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA–  Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) hadir sebagai satu-satunya tim medis kedaruratan bencana dari Indonesia yang terdaftar di Badan Kesehatan Dunia (WHO) di, Jenewa, Swiss.   

Pengakuan WHO pada tim medis dan penanggulangan bencana milik Muhammadiyah ini ditunjukkan dengan undangan langsung dari WHO pada 23-25 Januari 2019 lalu untuk menghadiri “Fourth Emergency Medical Team (EMT) Mentor Workshop” di Kota Genewa, Swiss.   

Perwakilan Pengurus MDMC PP Muhammadiyah, dr Corona Rintawan menghadiri kegiatan tersebut didampingi perwakilan dari Kementerian Kesehatan RI. Acara ini dihadiri 54 peserta dari berbagai negara di benua Afrika dan Asia.

"MDMC diundang karena keterlibatan aktif dalam berbagai respons tanggap darurat dan kemanusian di luar negeri dalam beberapa tahun terakhir," kata dr Corona.   

Workshop ini sudah kali keempat diselenggarakan WHO dan diperuntukkan bagi calon mentor EMT di seluruh dunia. Workshop ini merupakan salah satu rangkaian upaya MDMC untuk melakukan verifikasi agar menjadi bagian dari EMT dengan standard internasional.   

"Proses verifikasi WHO ini merupakan upaya dan komitmen Muhammadiyah untuk meningkatkan kapasitas tim medis bencana di tingkat global," terangnya. 

Dalam workshop ini, para peserta dilatih berbagai hal terkait EMT terutama pemahaman, kapasitas, dan ketrampilan sebagai mentor EMT. Dengan begitu, diharapkan para mentor mempunyai kemampuan andal sehingga dapat menjadi pendorong, fasilitator, dan pembimbing negara/lembaga yang mengajukan proses verifikasi sebagai EMT internasional.  

Sampai dengan tahun ini sudah terdaftar 160 EMT dari seluruh dunia. Akan tetapi, baru 22 EMT yang lulus verifikasi. Di Indonesia sendiri, saat ini MDMC Indonesia adalah satu-satunya EMT yg terdaftar di WHO dan direncanakan lulus proses verifikasi pada 2019. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement