Senin 28 Jan 2019 23:23 WIB

Kontribusi Muslim Tatar di Belarus

Keberadaan Islam di Belarus mulai menyebar pada abad ke-14

Masjid muslim Tartar. Muslim Tartar Polandia banyak menetap di perbatasan Liuthania dan Belarusia.
Foto: dailystar.com
Masjid muslim Tartar. Muslim Tartar Polandia banyak menetap di perbatasan Liuthania dan Belarusia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Komunitas Muslim di Belarus didominasi komunitas kecil etnis Tatar yang tinggal di negara pecahan Uni Soviet itu. Sebagian dari mereka adalah keturunan imigran dan tahanan perang yang menetap di Belarus. Mereka berasal dari wilayah Volga yang datang setelah abad ke-11.

Keberadaan Islam di Belarus mulai menyebar pada abad ke-14 hingga abad ke-16. Awalnya, sejumlah pangeran Lithuania mengundang Muslim Tatar dari Crimea dan Golden Horde sebagai pengawal atau penjaga perbatasan negara.

Barulah pada abad ke-14 Muslim Tatar mulai hidup menetap. Tatar adalah kelompok etnis Muslim asal Turki. Pada akhir abad ke-16, lebih dari 100 ribu etnis Tatar hidup di Belarus dan Lithuania. Ada yang berprofesi sebagai pengawal, imigran, dan tahanan perang.

Muslim Tatar dikenal sangat tangguh dalam bidang militer. Pada 1918, saat Republik Belarus bertempur melawan Komunis Rusia, Kolonel Hasan Kanapacki ditunjuk sebagai komandan. Kini, jumlah Tatar di Belarus ada sekitar 10 ribu orang.

Muslim Tatar adalah penganut Islam Suni. Hidup menetap sekian lama juga mendorong terjadinya pernikahan antaretnis dengan warga lokal Belarus, Lithuania, dan Rusia. Namun, belum sampai menjurus pada tahap asimilasi total.

Seiring berjalannya waktu, Muslim Tatar tidak lagi berkomunikasi dengan bahasa ibu mereka. Sebagian besar kini menggunakan bahasa Belarus, Polandia, dan Rusia dalam komunikasi sehari-hari. Namun, seperti di Tanah Air, ibadah tetap dilakukan dalam bahasa Arab.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement