REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, menyerahkan desain akhir Masjid Besar Indonesia pertama di Gaza Palestina kepada Ketua Umum YPM Salman ITB Suwarno dan Direktur Aman Palestin Miftahuddin Kamil, di Masjid Salman ITB, Ahad (27/1).
"Desain dinding masjid yang saya buat, itu relief Asmaul Husna. Saya, terinspirasi logo Salman, kaligrafinya. Itu kan tegak lurus patah-patah bagi arsitek ini memudahkan. Nantinya, kaligrafi Asmaul Husna ini akan jadi wajah dinding masjid," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.
Menurut Emil, dalam mendesain pihaknya pun menyesuaikan dengan budaya setempat. Yakni, dengan mendesain ada 5 kubah utama yang terinspirasi rukun islam serta menyimbulkan kekokohan umat.
"Filosofinya, kenyamanan budaya lokal didahulukan. Kan saya beri pilihan ada atap Indonesia. Dan mereka memilih kubah sebagai ciri khas di sana," kata Emil.
Menurut Emil, dalam mendesain Masjid Syekh Ajlin ini tak mudah karena akan digunakan oleh masyarakat diluar negeri. Namun, dia pun masih memasukkan unsur khas Jabarnya. "Nah dekorasi dan interior masjid, ada yang khas Jabarnya," katanya.
Emil menjelaskan, luas tanah yang akan dibangun masjid tersebut adalah 1.200 meter persegi. Terdiri, dari dua lantai seluas 1.500 meter persegi. Total biaya yang dibutuhkan sekitar Rp 20 miliar.
Selain masjid Gaza, Emil telah mendesain masjid lebih dari 30. Di antaranya Masjid di Lombok, Masjid 99 kubah. Masjid Al Jabbar yang dibangun bersama Gubernur Jabar sebelumnya Ahmad Heryawan, Masjid di Kota Baru Parahyangan, Masjid di Amerika, dan Majid di Spanyol yang sedang di desain.
"Dan sekarang, Masjid di Gaza. Ini titik awal saya mendesaian dari ratusan masjid di Gaza yang hancur. Saya sudah tak jadi gubernur pun mendesain masjid ini akan jalan terus," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
