REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Syafruddin mengajak pemuda dan remaja masjid agar menjadi garda terdepan menjaga kedamaian. Dia menginginkan ukhuwah antar sesama, khususnya umat Islam tetap terjaga.
Islam, menurutnya masuk ke Indonesia dengan jalan damai yakni perdagangan. Ajaran Islam tumbuh dan berkembang tanpa paksaan. Oleh sebab itu, Islam berkembang ke seluruh Indonesia.
"Puncaknya Islam menjadi kekuatan penting dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Jangan habiskan energi hanya untuk berkonflik sesama anak bangsa sendiri," ujar Syafruddin dalam acara Silatnas Pemuda dan Remaja Masjid, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Jumat (25/1).
Syafruddin menegaskan wawasan Keislaman dan KeIndonesiaan telah berjalan beriringan sejak dulu. Karena itu, keduanya tidak perlu dipertentangkan lagi.
Meleburnya Keislaman dan Keindonesiaan adalah jalan mempertahankan nilai-nilai Islam yakni melalui ideologi pancasila. Cara ini menurut Syafruddin berhasil menyatukan bangsa Indonesia yang memadukan nilai Keislaman dan Keindonesiaan.
Berbeda dengan pengalaman negara-negara Islam di Timur Tengah yang terus menerus dilanda konflik. Mereka menurutnya tak mampu menyatukan antara Keislaman dan nasionalisme.
"Indonesia berhasil meleburkan pilar nasionalisme dan Islam. Agama menjadi pondasi kokoh menopang negara," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Syafruddin juga mengajak pemuda dan remaja masjid agar merenung atas kondisi umat Islam di berbagai negara yang memperihatinkan seperti Palestina dan Uighur. Tujuannya supaya bersyukur karena umat Islam Indonesia hidup dengan damai.