Jumat 25 Jan 2019 13:49 WIB

JK Buka Muktamar IPIM

IPIM didirikan sebagai wahana untuk memberdayakan para imam masjid dan mushulla

Rep: Mabruroh/ Red: Agung Sasongko
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK)
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ittihad Persaudaraan Imam Masjid seluruh Indonesia (IPIM) akan menggelar muktamar di Jakarta Islamic Centre (JIC) hari ini, Jumat (25/1). Rencananya, pembukaan muktamar nanti akan dihadiri oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.

"Rencananya Muktamar IPIM akan dibuka oleh wakil Presiden Yusuf Kalla di Istana Wakil Presiden jam 16.00 WIB," kata Ketua Panitia Muktamar IPIM, Muhammad Ningram dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id pada Jum'at (25/1).

Sedangkan untuk acara musyawarah dan rapat muktamar sendiri ujarnya, akan dilaksanakan di Jakarta Islamic Centre (JIC) pada Ahad 27 Januari 2019. Dalam rapat nanti akan dihadiri oleh 200 orang pengurus pusat, pengurus wilayah, dan pengurus cabang IPIM.

"IPIM didirikan sebagai wahana untuk memberdayakan para imam masjid dan musholla seluruh Indonesia. Para imam Masjid dan musholla jumlahnya tiga juta orang yang beragam latar belakang keilmuan dan ekonominya," jelas Ningram.

Selamat kegiatan nanti sambungnya, para peserta muktamar akan dibekali bagaimana cara mengelola masjid dan musholla. Sehingga masjid dan musholla benar-benar dijadikan sebagai tempat yang aman, nyaman dan menyenangkan untuk beribadah dan berinteraksi bagi jamaahnya.

Selain itu, kata dia juga akan ada pemilihan pengurus IPIM, meninjau kembali AD/ART IPIM, dan menetapkan program IPIM untuk lima tahun mendatang. IPIM sendiri telah dibentuk sejak 2013 dengan ketuanya almarhum KH Musthofa Ya'kub.

"IPIM merupakan organisasi non politis dan independen, tidak berafiliasi ke salah satu organisasi keagamaan dan organisasi politik tertentu, berazaskan Islam, dengan dasarnya Pancasila dan UUD 1945," tegasnya.

Kepala Sekretariat Jakarta Islamic Centre Ahmad Juhandi mengatakan agar acara muktamar IPIM dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan. Serta kedepannya dapat lebih mengangkat martabat para imam masjid di seluruh Indonesia.

"Saya berharap agar muktamar ini benar-benar menghasilkan keputusan yang bisa mengangkat harkat dan martabat para imam masjid dan musholla sehingga ummat merasa diayomi para imam," kata Juhandi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement