REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Makin banyaknya pemeluk Islam di Taiwan menumbuhkan kebutuhan akan tempat ibadah yang memadai. Pada 13 April 1960 secara resmi berdiri Masjid Agung Taipei, yang kini merupakan masjid terbesar di Taiwan.
Masjid yang dibangun bersama oleh Pemerintah Taiwan dan Arab Saudi ini dirancang oleh arsitek ternama Yang Cho Cheng. Asal tahu saja, arsitek inilah yang menggarap pembangunan Hotel Yuanshan dan Balai Peringatan Chiang Kai Shek. Pada 26 Juni 1999, Pemerintah Kota Taipei menyatakan, masjid ini sebagai salah satu landmark bersejarah.
Sebagai salah satu bangunan Islam terpenting di Taipei, Masjid Agung Taipei kerap disambangi tokoh-tokoh dunia Islam yang berkunjung ke Taiwan. Di antaranya Raja Faisal bin Abdul Aziz dari Arab Saudi, Raja Hussein dari Yordania, dan Tuanku Abdul Rahman dari Malaysia.
Dalam upaya mengembangkan saling pengertian antarumat beragama, pengelola Masjid Agung Taipei sering menggelar diskusi dan workshop lintas agama, misalnya, diskusi antara Islam dan Konfusianisme, Islam dan Katolik, Islam dan Buddha.
Masjid Agung Taipei bukanlah satu-satunya masjid di Taiwan. Di pulau ini, setidaknya terdapat lima masjid besar lain, yakni Masjid Kaohsiung, Masjid Longgang, Masjid Taichung, Masjid Tainan, dan Masjid Budaya Taipei.
Masjid-masjid ini merupakan tempat yang penting bagi Muslim asli Taiwan dan Muslim pendatang untuk beribadah bersama dan bersilaturahim. Selain itu, masjid pun menjadi tempat untuk mengajarkan atau mengkaji agama Islam. Tak jarang, acara akad nikah juga berlangsung di masjid