Sabtu 19 Jan 2019 17:59 WIB

Putra Mahkota Abu Dhabi Kunjungi Masjid Tertua di UEA

Situs ini diyakini sisa peninggalan masjid era Abbasiyah sekitar 1.000 tahun silam.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Nashih Nashrullah
Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Putra Mahkota Abu Dhabi.
Foto: Khaleejtimes
Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Putra Mahkota Abu Dhabi.

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI –  Putra Mahkota Abu Dhabi sekaligus Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab (UEA), Yang Mulia Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, mengunjungi situs dari masjid tertua di UEA di kota Al Ain di Emirat Abu Dhabi.

Situs tersebut diyakini sebagai sisa peninggalan dari masjid yang berasal dari zaman keemasan Islam di era kekhalifahan Abbasiyah sekitar 1.000 tahun silam. 

Dilansir di Khaleej Times, Sabtu (19/1), situs masjid tertua ini ditemukan  arkeolog DCT Abu Dhabi pada September 2018 lalu. Mereka menemukannya di dekat lokasi pembangunan Masjid Sheikh Khalifa yang baru di kota Al Ain. 

Dari penemuan itu, terdapat beberapa aflaj (saluran irigasi bawah tanah), yang merupakan sisa-sisa dari setidaknya tiga bangunan dan fondasi sebuah masjid, yang paling baru ditemukan di UEA.  

Dalam kunjungannya, Sheikh Mohamed mengatakan penemuan arkeologis baru di Al Ain itu menekankan kekayaan sejarah, peradaban dan budaya wilayah ini. 

Menurutnya, penemuan itu berkontribusi untuk pengakuan dari sifat alami penghuninya.

Sheikh Mohamed diberi pengarahan oleh Ketua Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Abu Dhabi (DCT Abu Dhabi) Mohamed Khalifa Al Mubarak, Wakil Sekretaris DCT Saif Saeed Ghobash, Kepala Arkeologi di DCT Dr  Peter Magee, tentang signifikansi historis dan sosial dari penemuan tersebut.

Penemuan setidaknya menjelaskan wilayah dan kehidupan penghuninya selama periode itu.

Sheikh Mohamed mengatakan, penemuan di Al Ain ini mencerminkan status kota sebagai pusat budaya sejak periode awal Islam. 

Dia juga menekankan pentingnya monumen dan warisan dalam menghubungkan masa lalu dengan masa sekarang serta masa depan. 

Dia lantas mencatat pentingnya bukti sejarah warisan kota sebagai penghubung antar peradaban.

Dia menunjukkan, bahwa status monumen dan kepentingan sosialnya terletak pada peran yang mereka mainkan dalam membentuk identitas warga, dan pemahaman mereka tentang sejarah, peradaban dan kehidupan nenek moyang mereka.

Hal itu menurutnya yang memperkuat rasa kepemilikan mereka terhadap negara mereka.

Dalam kunjungannya, Sheikh Mohamed didampingi oleh Sheikh Khalid bin Mohamed bin Zayed Al Nahyan; Direktur Eksekutif Kantor Urusan Keluarga Pejuang/Syuhada di Pengadilan Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Khalifa bin Tahnoun Al Nahyan, Sekretaris Jenderal Dewan Eksekutif Abu Dhabi Ahmed Mubarak Al Mazrouei, Ketua Kantor Eksekutif Abu Dhabi Jassim Mohammed Buatabh Al Zaabi, dan Wakil Sekretaris Pengadilan Putra Mahkota Abu Dhabi, Mohamed Mubarak Al Mazrouei.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement