REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyalurkan bantuan peralatan sekolah kepada anak pengungsi korban bencana tsunami di Kabupaten Lampung Selatan. Bantuan yang diberikan seperti buku, baju seragam, dan uang tunai.
Staf Pemasaran dan Komunikasi ACT Lampung Hermawan Wahyu Saputra mengatakan, ACT senantiasa menyalurkan bantuan tidak saja bahan makan, pakaian layak pakai, tapi juga bantuan peralatan sekolah untuk korban tsunami di Lampung Selatan. "Bantuan peralatan sekolah sudah disalurkan Tim ACT pada Selasa (15/1)," kata Hermawan dalam keterangannya, Kamis (17/1.
Peralatan sekolah yan diberikan bantuan berupa buku, seragam dan uang tunai kepada sekitar 50 pelajar. Para siswa dan siswi tersebut berasal dari desa-desa yang terdampak bencana tsunami di Lampung Selatan. Mereka bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam, Yayasan Nurul Islam, SDN Rajabasa, dan SMPN 2 Lampung.
Kepala MI Darussalam Cep Nug menyambut gembira bantuan peralatan sekolah dari ACT. Mereka merasa sangat terbantu atas kepedulian ACT terhadap para siswa dalam belajar, khususnya yang menjadi pengungsi bencana. Cep Nuh mengatakan, gedung sekolahnya juga rusak berat dihantam tsunami.
"Kita sangat bersyukur dengan peranan dan sumbangsih ACT ke anak-anak. Ini sangat membantu sekali. Anak-anak jadi bisa tenang untuk ke sekolah. Ke depan kami juga berharap jika ada lagi bantuan dalam bentuk buku cerita," ujar Cep Nuh
Kegembiraan juga dirasakan oleh Jumroni, salah seorang pelajar kelas 6 SDN Rajabasa yang berasal dari Desa Sukaraja. Menggunakan seragam sekolah, Jumroni menerima langsung bantuan yang disalurkan oleh ACT. Menurutnya, bantuan ini merupakan bantuan yang ketiga yang ia terima.
ACT Lampung salurkan bantuan peralatan sekolah dan uang tunai kepada anak pengungsi tsunami Lampung Selatan.
"Senang rasanya dapat bantuan dari kakak relawan ACT. Saya sudah dapat buku, alat tulis, seragam, dan juga uang untuk jajan. Adik-adik saya yang masih sekolah juga dapat. Kakak-kakak dari ACT juga sudah tiga kali menengok ke rumah bawa bantuan," ungkap Jumroni yang hingga hari ini ayahnya masih dinyatakan hilang, tak berjejak disapu gelombang tsunami.
Aji, relawan ACT di Desa Sukaraja menjelaskan, bantuan disalurkan melalui Posko ACT Wilayah Sukaraja. Adapun bantuan yang diberikan merupakan bagian dari program ACT untuk membantu pelajar yang menjadi penyintas dari bencana tsunami Selat Sunda.
“Kita berharap dengan bantuan ini, setidaknya dapat mengembalikan kebahagiaan anak-anak sekolah ini. Membangkitkan kembali semangat mereka untuk bersekolah setelah tsunami yang melanda. Kita tak ingin, anak-anak ini kehilangan harapan untuk bersekolah,” ucap Aji.
ACT akan terus bersama korban terdampak tsunami di Lampung Selatan. Sejak tsunami menerjang wilayah Selat Sunda, Sabtu (22/12/2018) lalu, ACT terus merespons dengan memberikan bantuan langsung berupa program dapur umum, pendampingan psikososial, hingga ke upaya pemulihan ekonomi dan sosial lainnya.