REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban (UKP-DKAAP), Prof Syafiq Mughni mengatakan, seharusnya nilai-nilai agama bisa memperkokoh kehidupan berbangsa dan bernegara. Dia berharap semoga gesekan dalam masyarakat yang terjadi di tahun politik ini hanya bersifat sementara.
"Kita bisa merajut persatuan ini secara lebih erat dengan nilai-nilai agama kita, itu sebuah tantangan, (gesekan yang terjadi, Red) mudah-mudahanan bersifat sementara," kata Syafiq kepada Republika.co.id usai silaturrahim di Kantor Pusat Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Rabu (16/1).
Ia menjelaskan, UKP-DKAAP mendorong semua pihak agar bisa meningkatkan kerja sama antaragama di Indonesia dalam berbagai macam program yang konkret. UKP-DKAAP tidak melaksanakan sendiri program-program tersebut. UKP-DKAAP memberi dorongan-dorongan supaya program-program tersebut bisa lebih intensif dilaksanakan.
Terkait programnya, UKP-DKAAP menyerahkan ke lembaga-lembaga agama masing-masing. Sebab UKP-DKAAP bukan pelaksana program tersebut. UKP-DKAAP sifatnya mendorong, memfasilitasi dan mengusulkan program-program yang mengarah pada kerukunan antaragama.
"Saya kira yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat kita adalah bagaimana kita bergerak bersama-sama untuk rukun dan harmoni dengan semangat keadilan, kita berjuang untuk meningkatkan harkat martabat kemanusiaan," ujarnya.
Ketua Umum PGI Pendeta Henriette Tabita Lebang mengatakan, gereja-gereja di Indonesia mengangkat tema penting untuk bekerja bersama-sama untuk semua anak bangsa. Tujuannya untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila demi mengatasi masalah kemiskinan, ketidakadilan, radikalisme dan kerusakan lingkungan.
Ia menyampaikan, PGI sangat yakin bahwa persatuan Indonesia sangat penting. Kebersamaan masyarakat Indonesia sangat penting untuk mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi bangsa dan negara. Tentu dari perspektif iman masing-masing.
"Tapi satu hal, agama-agama mengajarkan nilai-nilai damai, nilai-nilai persaudaraan, nilai-nilai kebersamaan, nilai-nilai Pancasila sebenarnya tidak hanya diucapkan dan disebutkan tetapi dihidupi, diwujudnyatakan dalam kehidupan bersama sebagai bagian dari masyarakat Indonesia," jelasnya.