REPUBLIKA.CO.ID, Nabi Musa AS dibekali Allah SWT mu’jizat berupa sebuah tongkat yang sangat legendaris. Dengan tongkat itu, atas seizin Allah, Laut Merah terbelah menjadi dua bagian, yang membantu Nabi Musa beserta kaumnya lolos dari kejaran Fir’aun dan tentaranya.
Tongkat itu pula menguatkan kerasulan Musa AS, ketika berubah menjadi ular besar dan membuat takjub segenap tukang sihir yang mendustakannya.
Ternyata, tongkat Nabi Musa, memang terkenal mempunyai ‘kesaktian’ jauh sebelum mendapat tugas risalah dari Allah sebagai pertanda dan bukti terjaganya sosok Musa AS. Tongkat tersebut setia menemani Nabi Musa kemanapun pergi.
Ini sesuai dengan firman Allah dalam surah Thaha ayat ke-18: “Berkata Musa: "Ini adalah tongkatku, aku bertelekan padanya, dan aku pukul (daun) dengannya untuk kambingku, dan bagiku ada lagi keperluan yang lain padanya.”
Beberapa kesaktian tersebut dikisahkan dalam beragam kitab sirah. Berikut ini lima ‘kesaktian tongkat Musa yang dirangkum redaksi Republika.co.id:
- Senjata ampuh. Tongkat tersebut digunakan pula sebagai senjata oleh Nabi Musa, untuk mengusir binatang buas yang mengganggu dalam perjalanan ataupun ketika menggembala kambing. Tongkat juga berfungsi sebagai senjata melawan musuh seperti pembegal.
- Pemicu mata air. Selama dalam perjalanan, kerap kali, Nabi Musa tak menemukan Air. Lalu Nabi Musa menggunakan tongkat ini sebagai pemantik mata air. Begitu tongkat ini ditancapkan ke tanah, keluarlah mata air yang akan hilang begitu tongkat tersebut kembali dicabut. Bahkan dalam sebuah riwayat, tongkat ini bisa memanjang untuk menimba air sumur yang dalam.
- Sandaran tenda. Tongkat ini akan memanjang dan digunakan Nabi Musa sebagai sandaran tenda/kain untuk melindungi diri dari teriknya mata hari di gurun pasir.
- Pemicu pohon berbuah. Dikisahkan dalam sejumlah riwayat, Nabi Musa menggunakan tongkatnya tersebut untuk mendorong tumbuhnya buah dari sebuah tanaman buah. Tongkat tersebut akan ditancapkan di dekat tanaman itu berada, atas izin Allah, muncullah buah-buahan segar dari tanaman itu.
- Mampu bercahaya. Tongkat Nabi Musa mempunyai dua ujung cabang yang saling tak bertemu. Ujung yang satu dipakai untuk menggantungkan barang bawaan sedangkan ujung satunya lagi digunakan sebagai gantungan busur berikut anak panahnya. Yang unik, kedua ujung tongkat tersebut akan mampu mengeluarkan cahaya pada waktu malam hari, seperti lampu pijar.