REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTAB-- Direktur Utama Patuna Syam Resfiadi mengatakan, Eropa merupakan bagian peradaban dunia yang termaju. Eropa lebih dahulu mendapatkan sesuatu yang baru dibandingkan negara lain. Faktor ini menjadi pemantik wisatawan ingin menjajal Benua Biru.
"Peninggalan-peninggalan yang dulunya itu sangat indah dipandang mata dan mereka memelihara itu hasil dari arsitek mereka," kata Syam.
Negara-negara Eropa juga mempunyai masyarakat yang memelihara dan mempertahankan nilai-nilai budaya kuno. Berbeda dengan Cina dan negara Asia lainnya yang banyak peninggalan sejarah tidak dipelihara.
Kaitannya dengan wisatawan Muslim ke Eropa, lanjut Syam, peninggalan Islam di Eropa jelas sebagai daya tarik. Sebab, dalam sejarah, Islam pernah menyebar dan berjaya di Eropa baik di Turki, Austria, Rusia, maupun Prancis.
Orang-orang Eropa juga tetap memelihara peninggalan Islam di Eropa meski tidak semua. Beberapa bangunan peninggalan Islam masih berdiri tegak di beberapa negara Eropa sehingga unsur Islam masih bisa dirasakan.
Menurut Syam, hampir semua negara Eropa menjadi favorit kunjungan wisatawan Muslim. Apalagi, setelah fasilitas ramah umat Muslim, seperti tempat ibadah, makanan halal, dan hotel tersedia dengan nyaman dan aman.
Syam mengungkapkan, ramainya wisatawan Muslim ke Eropa mulai terjadi sejak tiga tahun terakhir. Promosi gencar dilakukan oleh berbagai pihak yang menawarkan paket travel Muslim ke berbagai destinasi Eropa.
"Kalau mau ke Cina, Jepang, Korea, Muslim di sana gak asli, pendatang yang membangun masjid dan komunitas Muslim. Eropa pernah terintervensi Islam masuk ke sana. Lebih tertarik ke Eropa ke Spanyol, Paris, Roma, semua ada peninggalan Islam," ujar dia.