REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Eropa menjadi destinasi perjalanan wisatawan Muslim Indonesia yang sedang naik daun. Selain berkunjung ke tempat-tempat eksotik, sejarah perkembangan Islam di Eropa turut menjadi daya tarik wisatawan nusantara.
Ketua DPP Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Asnawi Bahar mengatakan, minat traveller Muslim Indonesia ke Eropa terjadi sejak lama. Eropa menjadi daya tarik wisatawan karena rasa keingintahuan tentang pertumbuhan agama Islam di sana.
Dia menyebut, traveller Muslim Indonesia tertarik kepada beberapa destinasi wisata Turki. Begitu juga Spanyol ba nyak wisatawan Indonesia ingin meli hat langsung peninggalan Islam di Spa nyol. "Itu salah satu yang menjadi daya tarik tentang sejarahnya, tentang kebesaran Islam," ujarnya kepada Republika.co.id, belum lama ini.
Turki yang disebut sebagai negeri pembatas Eropa dan Asia adalah berkembangnya shalat Subuh berjamaah. Apalagi, saat ini Turki sedang gencar melakukan promosi destinasi wisata di sana.
Asnawi mengatakan, para wisatawan biasanya dalam kunjungannya memilih multiobjek yang di dalamnya dikaitkan dengan wisata Muslim. Hal tersebut, menurut Asnawi, membuat perjalanan wisata mereka menjadi lebih menarik.
Dalam wisata tersebut mereka tertarik pada peninggalan tempat-tempat ibadah masa lalu. Selain itu, kehidupan toleransi masyarakat di beberapa kota di negara Eropa termasuk yang mendapatkan daya tarik bagi wisatawan Muslim.
Terpilihnya Sadiq Khan yang beragama Islam sebagai wali kota London juga menyumbang ketertarikan wisatawan Muslim pergi ke sana. Oleh karena itu, sosok dalam suatu kota memberikan sumbangan terhadap meningkatkan jumlah wisatawan.
Traveller Muslim, lanjut Asnawi, tidak lagi kesulitan dalam mencari tem pat ibadah dan makanan halal di Eropa. Di sana kini banyak tersedia tempat-tempat ibadah dan restoran-restoran halal. Hal itu menurutnya menjadi salah satu indikator meningkatnya traveller Muslim ke berbagai negara Eropa mes ki pun agama Islam secara jumlah minoritas.
Fasilitas penerbangan langsung dari Indonesia ke beberapa negara Eropa menambah minat wisatawan Muslim ke Eropa meningkat. Dia menerangkan, ada waktu-waktu tertentu menjadi puncak wisata ke Eropa ketika musim liburan sekolah, Natal, dan tahun baru. Waktu tersebut, katanya, berlaku di hampir semua negara di dunia.