Sabtu 05 Jan 2019 05:35 WIB

Saudah Binti Zam’ah, Istri Nabi yang Humoris

Dia selalu berusaha keras membuat suaminya tersenyum.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Agung Sasongko
Rasulullah
Foto:

Sebagai istri Rasulullah, Saudah tercatat sebagai istri yang selalu membuat suaminya senang. Dia adalah perempuan yang bermartabat dan sangat baik kepada nabi. Dia selalu berusaha keras membuat suaminya tersenyum.

Saudah merupakan perempuan yang dikenal mempunyai kemampuan humor tinggi. Dengan ke mampuannya tersebut, dia mampu membuat Rasulullah gembira dan bahagia. Dia selalu berbicara hal-hal lucu.

Diriwayatkan oleh Ibrahim an-Nakha'I bahwa Saudah berkata kepada Rasulullah, " Wahai Rasulullah tadi malam aku shalat di belakangmu, ketika rukuk punggungmu menyentuh hidungku dengan keras maka aku pegang hidungku karena takut kalau keluar darah." Tertawalah Rasulullah.

Rasulullah membangun rumah pertama bagi Saudah di Madinah dan tidak menikahi perempuan lain sampai tiga tahun setelahnya. Saudah juga disebutkan sebagai perempuan paling murah hati setelah Khadijah. Ibn Sa'ad meriwayatkan dari Muhammad Ibn Syirin bahwa Umar mengirim panci penuh dengan dirham untuk Saudah.

Lalu dia bertanya: Apa ini? Mereka mengatakan: Dirham. Kemudian Saudah membagikan dirham tersebut kepada orang-orang yang ada di sana. Saudah juga turut menemani Rasulullah dalam beberapa peperangan, seperti Perang Khaibar.

Dalam buku Tabiqat karya Ibn Sa'ad disebutkan Nabi Muhammad memberi Saudah tujuh ritl (satuan berat saat itu) dari kurma dan dua puluh ritl jelai dalam pertempuran Khaibar. Istri Nabi lainnya, Aisyah, me muji kebaikan Saudah.

Selama menjadi ibu rumah tangga, Saudah tinggal di rumah Nabi Muhammad sampai Aisyah datang sebagai istri Nabi. Saudah juga ikhlas kebersamaan Nabi Muhammad lebih sering dengan Aisyah karena menyadari bahwa usianya yang sudah tua. Meski demikian, dia tetap mengurus Nabi hingga wafat.

Aisyah pun memujinya. "Tidak seorang pun yang lebih aku sukai dalam dirinya daripada Saudah binti Zam'ah, hanya dia agak keras wataknya," kata Ai syah dalam sebuah riwayat. Semasa hidupnya, dia disebutkan sebagai istri Nabi yang banyak menghafal hadis-hadis Nabi. Dia wafat di Madinah ta hun 54 Hijriyah pada akhir ke khalifaan Umar bin Khattab. Dia mewasiatkan rumahnya kepada Aisyah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement