Jumat 28 Dec 2018 22:31 WIB

Pesan Mulia Khutbah Jumat Pertama di Lokasi Tsunami Banten

Khatib mengajak segenap umat bermuhasab dan berdoa agar terhindar dari bencana.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Nashih Nashrullah
Kecamata Sumur yang terdampak bencana tsunami Selat Sunda
Foto: Republika TV/Wisnu Aji Prasetiyo
Kecamata Sumur yang terdampak bencana tsunami Selat Sunda

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG – Warga Kampung Teluk Batako melaksanakan ibadah shalat Jumat di Masjid At-Taqwa, Kecamatan Labuan, Pandeglang, Banten. 

Di masjid yang terletak dekat dengan bibir pantai itu, penceramah mengajak jamaah untuk mendoakan masyarakat di daerah lain di Indonesia.

Sang khatib, H Maskuri berpesan dalam khutbahnya, bahwa segala sesuatu yang terjadi, baik atau buruk, merupakan perhatian sekaligus peringatan dari Allah SWT untuk hambanya lebih bertakwa. 

"Jadikan peristiwa ini sebagai pengingat kita, bahwa manusia sejatinya perlu berserah diri kepada Penciptanya," kata dia, Jumat (28/12). 

Ia mengajak jamaah untuk kembali bangkit di tengah keterpurukan yang melanda pascabencana tsunami di Selat Sunda, Sabtu (22/12).

Bangkit yang ia maksud, adalah tidak terhanyut dalam kesedihan yang berlarut-larut. Saat diberi ujian, lanjutnya, perlu ada pemikiran positif dari setiap peristiwa.

"Perasaan sedih itu manusiawi, tapi terlalu sedih itu yang berbahaya untuk diri kita, mari bangkit dan tetap waspada," ujar dia.

Pada akhir ceramah, ia bahkan mengajak jamaah untuk mendoakan warga Indonesia di daerah lain. Hal itu dilakukan, sebagai bentuk solidaritas karena bencana alam tidak terjadi di Selat Sunda saja.

"Mari berdoa untuk saudara kita di daerah lain, bencana alam di Indonesia itu banyak, kita harus saling mendoakan," tuturnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement