Jumat 21 Dec 2018 05:34 WIB

Hunain, Pelajaran Bagi Kesombongan

Kisah besar tentang Hunain dimulai sekitar tahun 8 Hijriah.

Lembah Thuwa (ilustrasi)
Foto:

Sayangnya, pasukan kafir yang dipimpin Malik bin Auf ternyata lebih dulu sampai di Hunain. Di tempat ini, Malik merencanakan serangan mendadak dengan menempatkan pasukannya gua-gua kecil sekitar lembah Hunain. Mereka akan melakukan serangan mendadak ketika pasukan Muslimin masuk ke kawasan lembah.

Sebelum memasuki lembah Hunain, pasukan Muslimin sempat beristirahat semalam di mulut lembah Hunain. Baru keesokan harinya, saat fajar muncul, pasukan Muslimin dari suku Bani Salim masuk k jalur lembah Hunain di bawah komando Khalid bin Walid.

Saat tentara Islam berada di lembah itulah, tiba-tiba terdengar bunyi riuh desiran anak panah dan teriakan ramai pasukan musuh yang sebelumnya sembunyi di gua-gua. Serangan mendadak ini menimbulkan kegemparan luar biasa di kalangan kaum Muslimin. Pasukan Rasulullah terpecah, yang masing-masing mencari perlindungan bagi dirinya sendiri.

Saat pasukan Muslimin berlarian keluar dari lembah Hunain, Rasulullah SAW sebagai seorang pemimpin tidak sedikit pun mundur dari medan pertempuran. Sambil tetap menunggang keledainya, beliau berseru dengan suara nyaring,

"Hai pembela agama Allah dan Nabi-Nya! Aku hamba Allah dan Nabi-Nya."

Rasul saw mengucapkan kalimat ini lalu memalingkan keledainya ke medan pertempuran yang telah diduduki pasukan  Malik. Mendengar teriakan itu, sekelompok orang dari pasukan Muslim siap berkorban. Mereka antara lain Ali, Abbas, Fadhal bin Abbas, Usamah, dan Abu Sufyan bin Harits. Mereka tak sudi membiarkan Nabi sendirian tanpa perlindungan, juga maju melakukan perlawanan.

Dalam kondisi tersebut, Rasulullah meminta Abbas, bapak saudaranya, yang suaranya amat keras, memanggil kembali kaum Muslimin yang bertempiaran, "Hai kaum Ansar yang menolong Nabi-Nya! Hai kaum yang membai'at Nabi di bawah pohon surga! Ke mana kamu akan pergi? Nabi berada di sini!"

Kata-kata Abbas ini, sampai ke telinga kaum Muslimin yang kemudian secara bersemangat kembali ke pertempuran.  "Labbaik! Labbaik!" kata mereka.

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement