REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Forum Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) yang berlangsung di aula Universitas Bandar Lampung (UBL) Kamis (6/12) akan diisi Deklarasi Ikatan Cendekiawan Muslim ASEAN (ICMA). Deklarsi tersebut dihadiri cendekiawan dari 10 negara termasuk dari Negara Timor Leste.
Sekretaris Umum ICMI Orwil Lampung Khomsyahrial Romli mengatakan, Silaknas ICMI di Bandar Lampung menjadi momen sejarah karena ada Deklarasi ICMA.. Selain itu, sesi Silaknas juga dijadwalkan akan menampilkan calon presiden dan calon wakil presiden. “Silaknas ICMI di Lampung akan ada Deklarasi Ikatan Cendekiawan Muslim ASEAN dihadiri 10 negara ASEAN termasuk Negara Timor Leste,” kata Khomsyahrial kepada Republika.co.id di Bandar Lampung, Kamis (6/12).
Rencananya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan membuka Silaknas ICMI di aula Kampus UBL kota Bandar Lampung, Kamis (6/12) malam. Pembukaan tersebut lebih cepat sehari berdasarkan susunan acara yang berlangsung Jumat sampai Ahad (7-9/12).
Khomsyahrian membenarkan kedatangan Presiden Jokowi ke Lampung untuk membuka perhelatan Silaknas ICMI 2018 pada Kamis (6/12) malam. “Ya benar, tim pusat protokol presiden telah melakukan pemantapan untuk membuka acara temu cendekiawan berskala internasional,” katanya.
Dalam pertemuan para cendekiawan kali ini dimajukan sehari dari jadwal seharusnya Jumat (7/12). Aparat TNI dan Polri telah bersiap mengamankan kedatangan presiden ke Lampung.
Polresta Bandar Lampung akan melakukan rekayasa lalu lintas dan tidak mengalihakan arus lalu lintas. Presiden datang hanya membuka Silaknas ICMI sehari, jalan menuju tempat acara ditutup sementara.
Mengenai kedatangan Capres Prabowo Subianto dan Cawapres Sandiaga Uno dan Ma’ruf Amin, ia menyatakan sebelumnya mereka menyatakan bersedia hadir. Namun, hingga saat ini masih belum ada konfirmasi lanjutan kedatangan mereka. Belum bisa dikonfirmasi kedatangan para capres dan cawapres tersebut, karena susunan acara berubah setelah dimajukan.
Capres dan Cawapres akan diberikan kesempatan untuk memaparkan program dan visi misinya di hadapan peserta. Pada Silaknas ICMI ini juga akan menghasilkan rekomendasi peserta untuk pemerintah. Di antaranya, mengenai kondisi geologis Indonesia yang rawan bencana, peraturan pemerintah baik pusat dan daerah mengenai pembangunan nasional, serta ekonomi keumatan, dan persepsi masyarakat muslim dunia.