REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Robbie Maestracci lahir di Brisbane Australia pada 1981. Ketika berumur tujuh tahun, dia pindah ke Amerika bersama keluarganya. Ke dua orang tuanya berpisah saat ayahnya mengelola hotel di Noumea dan New Caledonia.
Maestracci kemudian tinggal bersama ibunya. Mereka sering pergi berlibur. Ketika itu, ibunya mendapatkan pekerjaan tidak tetap. Dia dan ibunya tinggal di kota antara New York dengan New Jersey.
Sejak kecil, agama merupakan bagian dari hidupnya hingga beranjak dewasa. Ibunya selalu memerintahkan untuk berdoa dan mengajak beribadah ke gereja Katolik. Terkadang, mereka juga pergi ke gereja Pantekosta.
Namun, beranjak dewasa, dia mulai merasa sudah cukup tua untuk pergi ke sana. Maestracci tak lagi pergi beribadah. Bahkan, dia tak lagi ingat caranya berdoa.
Pada usia 16 tahun dia dan ibunya kembali ke Australia. Ibunya tak mengatakan alasan dia pindah kembali ke negara asalnya.
Namun, dia merasa, kepindahannya kali ini karena salah pergaulan. Pria yang baru beranjak dewasa itu menyalahgunakan narkoba. Ketika mengetahui hal ini, sang ibu langsung membawanya pindah kembali ke Australia.
Ketika diajak ke Australia, Maestracci diberitahukan bahwa perjalanan ini untuk berlibur. Anehnya, tiket yang dibeli hanya untuk sekali jalan. Tapi, dia tidak memusingkan hal tersebut.