REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Baznas meresmikan 10 sekolah darurat di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (26/11). Peresmian secara simbolis dilakukan di SDN 3 Filial Sambik Elen, Dusun Pademare, Lombok Utara.
Kepala Divisi Pendayagunaan Baznas, Randi Swandaru mengemukakan, 10 sekolah ini merupakan sekolah terdampak gempa Lombok 7,0 SR beberapa waktu lalu. “Dalam kesempatan ini, sebanyak 10 perwakilan sekolah hadir untuk menerima bantuan,” kata Randi Swandaru dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (27/11).
Ia menambahkan, salah satu SDN 3 Filial Sambik Elen sekaligus tempat diselenggarakannya acara, merupakan sekolah dasar yang didirikan sejak tahun 2008 menginduk ke SDN 3 Sambik Elen dengan jumlah siswa sebanyak 30 anak. Jumlah guru di sekolah ini sebanyak empat orang yang semuanya merupakan guru honorer.
Sebelum adanya sekolah ini, anak-anak di Dusun Pademare harus menempuh jarak 4 kilometer untuk dapat menempuh pendidikan sekolah dasar. Untuk melanjutkan jenjang sekolah menengah, siswa harus menempuh jarak 6 kilometer.
“Beberapa anak tidak melanjutkan ke jenjang sekolah menengah lantaran lokasi sekolah yang jauh dan tidak memiliki kendaraan bermotor,” ungkap Randi.
Baznas meresmikan 10 sekolah darurat di wilayah Lombok Utara, NTB.
Kehadiran sekolah darurat itu disambut gembira. “Kami mengucapkan terima kasih kepada Baznas dan OVO yang sudah membantu melanjutkan kegiatan pendidikan di sini dengan membangun sekolah darurat,” tukas Mistanim, kepala SDN 3 Filial Sambik Elen.
Randi pun berterima kasih kepada para guru atas dedikasi mereka. “Kami mengucapkan terima kasih khususnya kepada Bapak/Ibu guru yang sampai saat ini dengan penuh semangat mendidik anak-anak di sekolah. Ini merupakan infak dari para muzzaki seluruh Indonesia melalui OVO,” tuturnya.
Randi meyakini bahwa kelak siswa-siswa SDN 3 Filial Sambik Elen akan menjadi orang sukses. Beberapa di antaranya kelak menjadi pejabat negara.
Kegiatan ini juga dihadiri Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Utara, Dr Fauzan. Kehadirannya sekaligus meresmikan sekolah darurat Baznas. “Jangan malu menjadi orang desa, karena banyak pemimpin lahir berasal dari desa,” ujarnya.
Selain bantuan pembangunan sekolah darurat, sebanyak 1.452 siswa mendapatkan bantuan tas dan sepatu. “Bantuan pendidikan ini merupakan kontribusi muzzaki Baznas dan mitra OVO (PT Visionet Internasional),” kata Randi.
Baznas merupakan badan resmi dan satu-satunya yang dibentuk pemerintah berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 8 Tahun 2001 yang memiliki tugas dan fungsi menghimpun dan menyalurkan zakat, infaq dan sedekah (ZIS) tingkat nasional.