REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) meresmikan sepuluh sekolah darurat di SDN 3 Filial Sambik Elen Dusun Pademare Lombok Utara. Sepuluh sekolah ini merupakan sekolah terdampak gempa Lombok 7,0 Skala Richter (SR).
Bantuan pendidikan ini merupakan kontribusi muzzaki Baznas dan mitra OVO (PT Visionet Internasional). Selain bantuan pembangunan sekolah darurat, siswa sebanyak 1.452 siswa mendapatkan bantuan tas dan sepatu.
“Kami mengucapkan terima kasih khususnya kepada Bapak/Ibu guru yang sampai saat ini dengan semangat mendidik anak-anak di sekolah, ini merupakan infak dari para muzzaki seluruh Indonesia melalui OVO”, tutur Kepala Divisi Pendayagunaan Randi Swandaru dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (28/11).
Salah satu SDN 3 Filial Sambik Elen sekaligus tempat diselenggarakannya acara, merupakan sekolah dasar yang didirikan sejak tahun 2008 menginduk ke SDN 3 Sambik Elen dengan jumlah siswa sebanyak 30 anak. Jumlah guru di sekolah ini sebanyak empat yang semuanya merupakan guru honorer.
Sebelum adanya sekolah ini, anak-anak di Dusun Pademare harus menempuh jarak empat kilometer untuk dapat menempuh pendidikan sekolah dasar. Untuk melanjutkan jenjang sekolah menengah, siswa harus menempuh jarak enam kilometer dan tidak memiliki kendaraan bermotor.
Randi meyakini kelak siswa-siswa SDN 3 Filial Sambik Elen akan menjadi orang sukses, beberapa di antaranya kelak menjadi pejabat negara. Kegiatan ini juga dihadiri Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah raga Kabupaten Lombok Utara Fauzan, sekaligus meresmikan sekolah darurat Baznas.
“Jangan malu menjadi orang desa, karena banyak pemimpin lahir berasal dari desa,” tuturnya.