REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) bersama Rumah Zakat mengajak masyarakat untuk berdonasi memberangkatkan 99 orang calon jamaah dari kalangan dhuafa yang menjadi korban penipuan travel umroh. Salah satunya lewat platform crowdfunding sharinghappiness.org.
Puluhan ribu calon jemaah umroh di Indonesia menjadi korban penipuan travel umroh. Sebagian dari mereka mengadu kepada YLKI. Selama 2017, YLKI telah menerima lebih dari 22.000 konsumen yang menjadi korban travel umroh nakal.
“Mereka tidak diberangkatkan dan dana yang sudah masuk ke travel tersebut tidak bisa ditarik kembali. Sebagian dari konsumen calon Jemaah umroh adalah kaum dhuafa, kata Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi.
Tulus mengatakan puluhan tahun, para korban mengumpulkan biaya umroh. Ada yang berjualan nasi, jualan es, pedagang keliling, tukang becak dan profesi lain. Banting tulang untuk bisa umroh dengan usaha mereka tersebut, tapi sekarang mereka tidak bisa berangkat karena adanya penipuan yang dilakukan oleh travel umroh nakal,.
YLKI bersama Rumah Zakat memberangkatkan umroh jamaah korban penipuan biro travel.
Pada bulan November 2018, upaya penggalangan dana yang dilakukan sejak bulan Mei 2018 lalu telah berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp153.599.529,- dan akan memberangkatkan 5 (lima) orang calon jamaah umroh. Kelima jamaah tersebut akan berangkat bersama dengan satu jamaah yang terdanai dari YLKI. Perlu ada dana sekitar Rp 2 miliar untuk bisa memberangkatkan target 99 orang jamaah.
Keberangkatan para jamaah tersebut akan berlangsung hari Senin (26/11) pagi dari Bandara Soekarno Hatta.
“Alhamdulillah, ada lima Jemaah yang siap berangkat dari hasil galang donasi di sharinghappiness.org. Saat ini penggalangan donasi untuk para jemaah masih akan berlanjut dan terbuka. Mohon doa dan dukungannya agar semua jamaah bisa berangkat dari crowdfunding ini,” ungkap Dang Heppy selaku Div Management Sharinghappiness.org