Jumat 23 Nov 2018 17:00 WIB

Jerman Tingkatkan Kajian Islam

Sebagian besar Muslim tinggal di Berlin dan kota-kota besar Jerman Barat.

Muslim Jerman
Muslim Jerman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjadi agama minoritas, Islam di Jerman, tetap bertahan hingga kini, bahkan populasi Muslim diprediksikan terus meningkat. Menurut sensus nasional pada 2011, sebanyak satu persen dari penduduk Jerman atau sekitar 1,5 juta orang beragama Islam.

Namun, data ini diragukan lantaran tak semua Muslim berpartisipasi. Sebuah survei pernah menyebutkan pada 2009, terdapat 4,3 juta Muslim di Jerman atau 5,4 persen dari total populasi. Dari jumlah tersebut, 1,9 juta adalah warga asli Jerman. Pada 2006, sekitar 15 ribu mualaf dari keturunan Jerman. Menurut kantor statistik Jerman 9,1 persen dari semua bayi yang baru lahir di Jerman memiliki orang tua Muslim pada 2005.

Frank Gesemann dalam tulisannya yang berjudul "Die Integration junger Muslime in Deutschland. Interkultureller Dialog-Islam und Gesellschaft" menjelaskan, sebagian besar Muslim di Jerman berasal dari Turki (63,2 persen), diikuti oleh kelompok-kelompok yang lebih kecil, seperti dari Pakistan, negara-negara bekas Yugoslavia, negara-negara Arab, Iran, dan Afghanistan.

Sebagian besar Muslim tinggal di Berlin dan kota-kota besar Jerman Barat. Namun, tidak seperti di negara-negara Eropa lainnya, komunitas Muslim yang cukup besar ada di beberapa daerah pedesaan Jerman, terutama Baden-Wurttemberg, Hesse, dan bagian dari Bavaria dan North Rhine-Westphalia Utara. Karena kurangnya imigrasi tenaga kerja sebelum 1989, hanya ada sedikit Muslim di bekas Jerman Timur.

Jumlah Muslim yang besar dan kian meningkat itu memicu berbagai konsekuensi, salah satunya, kebutuhan kajian dan studi yang lebih komprehensif tentang Islam. Belakangan, para pemangku kebijakan dan pihak terkait memiliki program perluasan studi Islam di berbagai perguruan tinggi Jerman yang dimulai sejak 2010.

Ini dilakukan menyusul adanya serangkaian penawaran antara universitas dan Kementerian Federal Pendidikan dan Penelitian. Universitas di Jerman pun akan terus memperluas fakultas teologi Islam beberapa tahun ke depan.

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement