REPUBLIKA.CO.ID, Hanya dalam waktu kurang dari satu tahun, Kamil berhasil menghafal seluruh isi Alquran. Meski masih berusia belasan tahun, Kamil telah mampu menghafal dengan jelas setiap baris ayat beserta artinya.
Kesuksesan Kamil dalam menghafal Alquran, tentu didasari dengan niat yang teguh. Sambil menitikkan air mata, Kamil mengatakan tujuannya menghafal Alquran, tak lain adalah sebagai hadiah untuk sang ayah yang lebih dulu menemui sang pencipta.
Ibunya yang mendampingi Kamil tak mampu membendung air mata dan segera memeluk putra satu-satunya itu. “Supaya bisa kasih mahkota untuk ayah di surga,” kata Kamil sambil mencoba menahan tangisan.
Kamil adalah satu dari ribuan jamaah yang hadir memadati Masjid Al-Istiqlal, Jakarta Pusat pada Ahad (18/11). Ribuan jamaah itu hadir untuk menghadiri acara Taubat Nasional yang diadakan Indonesia Murajaah.
Sejumlah umat Islam membaca Al Quran saat Murojaah serentak di Masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad (18/11).
Setiap jamaah diwajibkan membawa Alquran untuk nantinya melakukan murajaah bersama. Selain dilakukan di Jakarta, murajaah ini juga dilakukan secara serempak di 34 provinsi seluruh Indonesia. Acara yang juga sebagai peringatan milad Indonesia Murajaah ini, diselenggarakan untuk mengingatkan pentingnya membaca dan mendalami kalam Allah.
“Jakarta, ditugaskan untuk membaca juz 11 dan pembacaannya dipimpin langsung oleh para penghafal Quran,” kata Ahmad, pembina acara Taubat Nasional saat menyampaikan sambutan di Masjid Istiqlal, Ahad (18/11).
Dengan menghadirkan para hafidz dan hafidzah, dia berharap dapat menginspirasi jamaah yang hadir, dan membuka pikiran serta hati mereka terhadap pentingnya mempelajari Alquran. Dia juga mengingatkan bahwa penghafal Alquran, dapat digolongkan sebagai manusia paling sempurna, bukan hanya untuk dirinya tapi juga orang tuanya.
“Salah seorang sahabat Rasulullah, Imam Ghazali mengatakan, penghafal Alquran merupakan manusia paling mulia yang bukan hanya memuliakan dirinya tapi juga orang tuanya,” jelas dia.