REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) akan menggelar Musyawarah Besar (Mubes) III dalam rangka pemilihan ketua baru periode 2018-2023. “Kegiatan yang akan berlangsung pada 24-26 November 2018 ini mengambil tema ‘Memperteguh Eksistensi Ulama Dayah dalam Merevitalisasi Peradaban Islam’,” kata Ketua Panitia Mubes, Tgk. H. Muhammad Yusuf A Wahab dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (17/11).
Tokoh yang akrab disapa Tu Sop Jeunieb itu menambahkan, tema ini diambil atas dasar bahwa peradaban Islam diperjuangkan oleh Rasulullah SAW. Selain itu, peradaban ini merupakan manifestasi dari rahmatan lil‘alamin (Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam).
“Pimpinan tertinggi yang meletakkan fondasi peradaban Islam ini adalah Rasulullah SAW. Sementara ulama adalah pewaris para Nabi. Ulama merupakan pemangku utama tongkat estafet perjuangan Rasulullah SAW lewat kekuatan dakwahnnya, ” ujar Tu Sop yang juga Ketua I HUDA ini.
Sekretaris Panitia Mubes, Tgk H Faisal Ali menjelaskan, Mubes III yang akan dihadiri mencapai 500 peserta dan undangan umum ini berlangsung selama tiga hari.
Selama dua hari berlangsung di Grand Aceh Hotel dan hari terakhir berlangsung di Markas Besar HUDA yang satu kompleks dengan Dayah Thalibul Huda pimpinan Tgk Hasbi Albayuni di Desa Bayu Lamcot Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar.
“Rangkaian acara Mubes yaitu seminar internasional, pembahasan tata tertib Mubes, pemilihan ketua baru, zikir akbar di Markas HUDA dan bazar, ” kata Tgk H Faisal Ali yang juga Wakil Ketua MPU Aceh ini.
Untuk pemateri seminar, kata ulama yang akrab disapa Abu Sibreh ini, panitia mengundang Profesor Emeritus Dato’ Dr Sayyed Muhammad Aqiel. Ia adalah guru besar di Universiti Islam Sultan Syarif Ali (UNISSA) Brunei Darussalam. “Ia Insya Allah dijadwalkan akan menyampaikan makalah dengan tema ‘Eksistensi Ilmu dan Ulama Dalam Memperkokoh Peradaban Islam’,” ujarnya.
Sementara pembicara kedua, tambah Abu Sibreh, yaitu Ketua HUDA, Tgk H. Hasanul Basry (Abu Mudi). Ia akan menyampaikan materi dengan tema “Peran Penting Beuet Seumeubeut dalam Memperkokoh Eksistensi Peradaban Islam”.