Sabtu 17 Nov 2018 05:00 WIB

Kisah Sahabat Nabi yang Mencium Kepala Raja Romawi

Kisah ini pun sampai di telinga Khalifah Umar bin Khattab.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi pasukan Romawi
Foto:

Melihat hal ini, sang raja mengeluarkan ia dari penjara dan bertanya, "Apa yang membuatmu enggap minum arak dan makan daging babi, padahal engkau dalam kondisi kelaparan dan terpaksa?"

Sang sahabat menjawab, "Ketauhilah, kondisi darurat memang telah menjadikan hal tersebut halal bagi saya dan tidak ada keharaman bagi saya memakannya. Namun, saya lebih memilih untuk tidak memakannya sehingga saya tidak memberikan kesempatan kepadamu untuk bersorak melihat kemalangan Islam."

Raja Romawi pun memerintahkan agar Abdullah dilemparkan ke dalam air mendidih. Namun, ketika hendak dilemparkan, sang sahabat menangis. Para tentara yang bertugas pun melaporkan hal ini kepada raja mereka. Ia mengira Abdullah bin Hudzafah menangis karena takut mati serta menunjukkan bahwa ia mundur dari posisinya dan membatalkan ketetapan hatinya serta mengabulkan ke inginan sang raja untuk memeluk agama Nasrani.

Raja pun kembali memanggil sang sahabat dan kembali menawarkan untuk masuk ke agama Nasrani. Namun, jelas hal ini kembali ditolak. "Lalu mengapa engkau menangis?" tanya sang Raja.

"Sa ya menangis karena saya menyesal mengapa nyawaku cuma satu. Aku berharap memiliki nyawa sebanyak rambut yang ada di tubuhku dan semuanya diceburkan ke dalam panci itu sehingga semuanya mati di jalan Allah," jawab Abdullah bin Hudzafah.

Jawaban ini mem buat raja mengakui kekalahannya. Ia merasa memiliki harta, pangkat, kekuatan, dan dunia. Namun, berhadapan dengan seorang Muslim yang tidak bersenjata dan tidak menyandang apaapa. Ia pun memberikan tawaran terakhir sebagai bentuk kekalahannya.

Demi menjaga martabatnya, raja Romawi ini berkata, "Hai Abdullah bin Hudzafah, maukah kamu mengecup kepalaku? Saya akan membebaskanmu dan melepas kanmu".

Mendengarnya, sahabat Nabi ini menjawab, "Baklah, dengan syarat engkau harus melepaskan semua tawanan kaum Muslimin yang berada di dalam penjara kalian". Berkat Abdullah bin Hudzafah, total 300 tawanan yang ditangkap dan dipenjarakan oleh raja Romawi pun dibebaskan.

Sepulangnya dari kerajaan tersebut, cerita pun sampai di telinga Umar. Ia menghampiri Abdullah bin Hudzafah dan mengecup kepalanya. "Harusnya semua umat Islam mencium kepala Abdullah dan sekarang aku orang pertama yang mencium kepala Abdullah," ujar Umar sambil mencium kepala Abdullah. Perilaku ini pun berikutnya diikuti oleh sahabat yang lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement