Selasa 13 Nov 2018 02:00 WIB

Din: Krisis Dunia Sesungguhnya adalah Aspek Moral

Kolaborasi Rusia-Dunia Islam diperlukan untuk mengantisipasi ambisi Cina

Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan banyak krisis seperti aspek pangan, energi, lingkungan dan lainnya merupakan dampak krisis moral. Hal tersebut ia sampaikan pada Pertemuan Tahunan Ke-4 Grup Visi Strategis Rusia-Dunia Islam yang berlangsung di Makchkala, Republik Dagestan, Federasi Rusia.

"Sejatinya merupakan krisis moral, memerlukan solusi yang tepat dan kolaborasi antaragama dan bangsa," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (12/11).

Pertemuan Tahunan Ke-4 Grup Visi Strategis Rusia-Dunia Islam dihadiri sekitar 40 tokoh dari 22 negara Muslim dan dari Federasi Rusia.

Din mengemukakan kolaborasi Rusia-dunia Islam perlu mengambil bentuk kerja sama nyata dalam berbagai bidang peradaban, baik ekonomi, perdagangan, pendidikan, budaya, politik dan militer. "Kerja sama itu sudah dimulai baik secara multilateral maupun bilateral antara Rusia dan salah satu negara Islam," tambahnya.

Din juga mengingatkan terdapat persoalan mendesak yaitu perlunya respon yang baik atas terjadinya pergeseran geopolitik dan geoekonomi dunia dari Atlantik ke Pasifik dengan munculnya kawasan Asia Timur.

Dalam perkembangan terkini, dia mengatakan perlunya kolaborasi Rusia-Dunia Islam untuk mengantisipasi kemunculan Cina dengan ambisi Belt and Road Iniative. "Ambisi tersebut perlu direspon positif dan menghalanginya agar tidak menjadi kekuatan hegemoni baru di dunia," sebut dia.

Menurut Din, kolaborasi Rusia-Dunia Islam dapat menjadi alternatif terhadap penyelesaian masalah peradaban dewasa ini. "Hal tersebut menilik kenyataan dua pihak memiliki potensi besar baik Sumber Daya Manusia maupun Sumber Daya Alam yang jika dipadukan akan menjadi kekuatan efektif dunia," lanjut dia.

Lebih lanjut Din menerangkan hubungan Rusia-Dunia Islam perlu berlanjut pada kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan meningkatkan investasi masing-masing. "Dan dalam bidang pendidikan tinggi terutama dengan saling tukar menukar mahasiswa dan dosen serta kerja sama dalam bidang pengkajian dan penelitian," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement