Ahad 11 Nov 2018 22:30 WIB

Rintisan Pendidikan Islam di Australia

Seiring dengan berkembangnya komunitas Muslim, kebutuhan akan sekolah Islam muncul.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Muslim Australia
Foto: theage.com.au
Muslim Australia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Pendidikan khas Islam yang mungkin oleh sebagian orang dianggap klasik, juga menjadi solusi dan alternatif untuk mendukung kemajuan negeri kangguru.

Meskipun Islam sudah menyebar di Australia sejak beberapa abad silam, agama ini tidak menjadi mayoritas. Pemeluk Islam adalah warga nomor dua setelah agama abrahamik lainnya.

Dahulu, mereka harus menyekolahkan anak-anaknya di sekolah formal yang ada. Ketika itu belum ada sekolah Islam. Sedangkan pendidikan Islam baru mereka dapatkan secara informal dalam bentuk pengajian di masjid atau rumah tertentu.

Muslim Turki tiba pertama kali di Australia pada 1960-an. Muslim Lebanon datang pada 1975. Semuanya disibukkan untuk mencari pekerjaan.

Kemudian ketika masjid dan mushola di bangun serta komunitas Muslim terbentuk, pendirian sekolah Islam untuk anak- anak mulai diajukan. Beberapa keluarga muslim kelas menengah mengirim anak- anak mereka ke sekolah swasta. Sedangkan anak perempuan banyak yang dikirim ke sekolah Katolik.

Mulanya orang tua mereka berharap ada semacam sistem pendidikan terpadu yang memiliki porsi pelajaran agama lebih besar. Mereka juga dapat belajar tentang pe nerapan nilai-nilai Islam dan mempraktikannya dalam kurikulum yang ada.

Salah satu hal yang dipermasalahkan para orang tua adalah seragam. Mereka menginginkan seragam yang bisa menutup aurat. Sebab, ini adalah identitas dan ekspresi jati diri Muslim. Dengan berjilbab, Muslimah dapat mengekspresikan gayanya yang unik.

Selain itu, pemisahan laki dan perempuan juga belum berjalan. Orang tua merasa khawatir dengan kondisi kelas yang bercampur antara lelaki dan perempuan. Terlebih mereka sedang tumbuh dewasa. Ada kekhawatiran anak-anak tersebut terjabak dalam kemaksiatan.

Mereka menginginkan anak-anak mereka memiliki kesempatan untuk maju, tetapi bukan dengan pendidikan sekuler.Pen didikan khas Islam yang mungkin oleh seba gian orang dianggap klasik, juga menjadi solusi dan alternatif untuk mendukung kemajuan negeri kanguru.

Penelitian awal tentang keinginan orang tua Muslim dilakukan oleh Zubaida Begum dan Peter D Jones adalah tentang sekolah Islam di Australia. Objeknya ketika itu adalah sekolah Islam pertama di Melbourne King Khalid Islamic College pada 1983.

Begum mengakui keprihatinan dengan in filtrasi ide-ide barat ke dunia muslim.Mes kipun kurikulum yang diterapkan lebih modern, seharusnya tetap didasarkan pa da ideologi Islam. Hal itu dimaksudkan agar pelajaran tentang etika dan keimanan te tap ada dan membentuk kepribadian anak.

Komunitas Muslim Australia memiliki pandangan beragam. Tidak ada konsensus tentang pendidikan Islam ideal di negara ini. Yang menjadi titik tekan mereka adalah anak harus mendapatkan pendidikan agama di sekolah.

Irene Donohoue Clyne, yang telah banyak menulis tentang mendidik anak-anak Muslim di Australia menekankan bahwa sekolah Islam bertujuan untuk mendidik anak-anak untuk hidup apa adanya. Dia ber harap anak-anak akan menjadi masyara kat yang beragam dan toleran, bukan un tuk mengindoktrinasi umat Islam dengan tidak nilai-nilai Australia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement