Ahad 11 Nov 2018 17:43 WIB

Tiga Warisan Peradaban Islam di Museum Inggris

Belum lama ini dipamerkan koleksi peninggalan peradaban Islam.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Museum Nasional Inggris.
Foto: visitlondon.com
Museum Nasional Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Museum Inggris menyimpan benda seni dan artefak peninggalan Islam.Koleksinya mulai dari logam dinasti Moghul, Mamluk, dan Safawi.

Sejumlah mushaf Alquran kuno dan lembaran kaligrafi berusia ratusan tahun disimpan di dalam museum itu. Salah satunya manuskrip yang ditulis dalam gaya kufi oleh juru tulis Suriah pada abad kesembilan dan kesepuluh.

Baca Juga

Pada 18 Oktober 2018, museum ini menampilkan pameran koleksi peninggalan Islam. Gedung itu menyiapkan ruangan khusus yang dirancang arsitektur Stanton Williams. Nuansa ruangan itu terasa elegan dan monumental memberikan sentuhan Islami klasik. Ruangan itu jauh lebih luas daripada galeri yang sebelumnya menjadi tempat koleksi.

Tiga koleksi utama yang dita-mpilkan di dalamnya. Beberapa di antaranya lampu masjid, lukisan kaligrafi, dan astrolobe.

Lampu Masjid 

Benda ini merupakan peninggalan dari pertengahan abad ke-16 dari Masjid Kubah Batu di Yerusalem. Benda itu di-pwariskan oleh mantan wali kota Charles Drury Edward Fortnum (1820-99).  Lampu itu merupakan pelengkap yang proses pembuatannya cukup rumit.

Dulu, penerang ini pernah menjadi bagian dari koleksi Frederick Du Cane Godman (1834- 1919), seorang ahli kecantikan yang berhasil didekati dewan Museum Inggris Sir Augustus Wollaston Franks (1826-97).

Lampu tersebut dibuat pada masa dinasti Turki Usmani pada 1549.Tingginya mencapai 38 sen- timeter dengan diameter atas 22,80 sentimeter dan kaki 15 sentimeter. Bahan dasarnya adalah batu yang dicat biru, hijau, dan hitam.

Bentuknya pyriformdengan tiga gagang menyerupai telinga dengan leher terompet. Kaki lampu itu dicat dengan warna biru kobaltdan abu-abu-hijau yang digaris warna hitam.

Lukisan dan Kaligrafi 

Lukisan ini menampilkan Ibrahim Adil Shah II yang sedang memuliakan Sufi. Sultan Ibrahim `Adil Shah II, penguasa Bijapur, digambarkan menyajikan sebuah glasir emas permata dan piala untuk seorang syekh sufi yang duduk di bawah kanopi. Di sebelah kanan, seo- rang pelayan muda berdiri mengipasinya.

Sementara, kaligrafi yang tercantum dalam lukisan mengandung teks puitis dan tanda tangan.Kaligrafi ini menggunakan tinta cat air yang gelap dan berwarna emas. Lukisan ini berasal dari dinasti Adil Shah dibuat antara tahun 1620-1627. Sedangkan, kaligrafi berasal dari dinasti Mughal dibuat antara tahun 1733-1734.

Astrolab 

Astrolab adalah instrumen astronomi zaman dahulu, terbuat dari kuningan, dilapisi perak, dan diukir dengan tujuh pelat lintang. Benda bersejarah ini ditandai dengan penunjuk ke 63 bintang. Astrolab ini berasal dari dinasti Safawi yang dibuat pada 1712. Shah Sultan Husain ketika berkuasa berperan dalam pembuatan instrumen besar ini.

Benda tersebut disimpan di museum Inggris oleh Sir Hans Sloane sebagai bagian dari koleksi pendiriannya. Ini adalah salah satu koleksi pertama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement