REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumatra Barat mendirikan fasilitas dapur umum untuk korban banjir di Nagari Taram, Jorong Subarang, Kabupaten Limapuluh Kota. Meski air mulai surut, sebagian warga masih memilih bertahan di lokasi pengungsian karena intensitas hujan masih cukup tinggi.
Sejak hari pertama banjir terjadi, pada Sabtu (3/11) lalu, tim dari ACT Sumbar langsung turun meninjau lokasi bencana. Tim DERM ACT Sumbar juga ikut mengevakuasi korban banjir serta mengangkat barang-barang warga yang masih bisa diselamatkan.
"Pascabanjir yang terjadi di Nagari Taram, tim DERM ACT Sumbar ikut membersihkan rumah warga yang terdampak banjir dan membuka Posko Kemanusiaan dan Dapur Umum untuk kebutuhan warga sekitar," jelas anggota tim program ACT Sumbar Aan Saputra, Kamis (8/11).
ACT juga menghimpun bantuan bagi korban banjir. Aan menyebutkan, jenis bantuan yang dibutuhkan korban banjir saat ini adalah pakaian sekolah, alat-alat dapur, dan kebutuhan logistik lainnya. Dapur Umum ACT Sumbar sendiri membagikan 1.000 porsi makanan untuk warga terdampak banjir.
"ACT Sumbar terus membuka donasi bagi oara donatur yang ingin membantu korban bencana banjir Sumbar," ujar Fadhli Septavianra selaku Kepala Cabang ACT Sumatra Barat.
Banjir yang terjadi pada Sabtu (2/11) lalu, disebabkan tingginya curah hujan yang membuat Sungai Batang Sinamar Tujuah Muaro meluap sampai ke premukiman warga. Adapun data korban yang terdampak banjir adalah 218 Kepala Keluarga (KK) dan 500 jiwa.