Sabtu 03 Nov 2018 18:32 WIB

MT Nurhidayah BSI Salurkan Donasi untuk Mahasiswa IIQ

MT Nurhidayah juga mengikuti bazar murah yang digelar di halaman asrama tersebut.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Andi Nur Aminah
Ketua Majelis Taklim Nurhidayah BSI, Nurlinawati Sigit  menyerahkan donasi berupa uang dan mushaf Alquran kepada perwakilan Asrama Mahasiswa IIQ Jakarta yang mengalami musibah kebakaran.
Foto: Republika/Andi Nur Aminah
Ketua Majelis Taklim Nurhidayah BSI, Nurlinawati Sigit menyerahkan donasi berupa uang dan mushaf Alquran kepada perwakilan Asrama Mahasiswa IIQ Jakarta yang mengalami musibah kebakaran.

REPUBLIKA.CO.ID, CIPUTAT -- Majelis Taklim Nurhidayah Bukit Sawangan Indah (BSI), Bojongsari, Depok memberikan donasi uang tunai dan Alquran pada mahasiswa yang terdampak kebakaran asrama Pesantren Takhassus Al-Quran Institut Ilmu Alquran (IIQ), Ciputat, Tangerang Selatan. Selain memberikan donasi, MT Nurhidayah BSI juga mengikuti bazar murah yang digelar di halaman asrama tersebut.

“Donasi yang diantar ke asrama adik-adik mahasiswa ini adalah hasil sumbangan anggota majelis taklim dan donatur,” kata Ketua MT Nurhidayah BSI, Nurlinawati Sigit, Sabtu (3/11).

Nurlinawati mewakili rombongan menyerahkan sejumlah uang dan mushaf Alquran yang diterima perwakilan asrama IIQ. Sebelumnya, kebakaran terjadi pada 12 Oktober yang menghanguskan sebagian besar bangunan asrama mahasiswa penghapal Alquran tersebut. Bantuan dari berbagai pihak mengalir, baik berupa uang, sembako, pakaian Muslim, Alquran, mukena, sajadah, dan sebagainya.

photo
Gedung Asrama Mahasiswa Institut Ilmu Quran (IIQ) Ciputat, Tangerang Selatan yang hangus terbakar.

Bantuan pakaian yang cukup banyak, kemudian dimanfaatkan mahasiswa untuk dijual dalam bazar murah. Barang yang dijual masih baru dan dihargai murah, seperti, mukena, jilbab, sajadah, kaos kaki, sepatu, dan lain-lain. “Semua mahasiswa sudah mendapatkan pakaian dan kebutuhan lainnya, sudah cukup. Ini kami jual dengan harga miring, dan uangnya kami kumpulkan untuk tambahan dana pembangunan asrama,” kata salah seorang mahasiswa IIQ menjelaskan.

Berdasarkan pengamatan Republika.co.id, barang-barang yang dijual di bazar tersebut memang cukup 'miring'. Seperti mukena parasut dibanderol seharga Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu. Selain itu, beragam jilbab dijual dengan harga bervariasi, mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 60 ribu. Kemudian, kaos kaki dihargai Rp 5.000, sarung Rp 40 ribu, dan sebagainya.

photo
Bazar murah di halaman Asrama Mahasiswa IIQ Jakarta, Sabtu (3/11).

Nurlinawati mengatakan dia dan anggota MT Nurhidayah BSI dengan senang hati membeli barang-barang yang dijual di bazar tersebut. Awalnya, kedatangan rombongan ini memang hanya untuk mengantarkan donasi. Namun setibanya di lokasi, ternyata sedang berlangsung pula bazar murah tersebut. Nurlinawati pun mengatakan senang berbelanja di bazar itu, apalagi berdasarkan penjelasan mahasiswa, uang yang terkumpul dari hasil penjualan dimanfaatkan untuk biaya membangun masjid.

Sebelumnya, Wakil Rektor IIQ Najmatul Faizah melaporkan bahwa bangunan yang terbakar dikenal dengan Asrama DKI. Bangunan tersebut dibangun dari dana hibah pembangunan Pemprov DKI pada tahun 1992. Asrama tersebut memiliki 45 kamar, dan 34 kamarnya habis terbakar.

"Mahasantri yang menempati asrama itu berjumlah 238 orang. Dari jumlah itu, dua orang kurang sehat karena sesak nafas, dan masih di rawat di Rumah Sakit Gaplek," ujar Wakil Rektor IIQ.

photo
Bazar murah di halaman Asrama Mahasiswa IIQ Jakarta, Sabtu (3/11).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement