Rabu 31 Oct 2018 19:00 WIB

Rumah Amal Rintis Muallaf Care

Rumah amal sendiri, merupakan lembaga zakat berbasis kampus

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Agung Sasongko
Mualaf
Mualaf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Rumah Amal komit dalam pemberdayaan umat melalui program Muallaf Care. Direktur Rumah Amal, Muhammad Kamal Muzakki menjelaskan, walaupun program ini baru berjalan selama setahun terakhir, namun Rumah Amal telah berhasil mengislamkan dan membina puluhan muallaf.

“Kita kerjasama dengan masjid lautze (masjid etnis Tionghoa) di Bandung. Jadi disana kita adakan pembinaan pembacaan syahadat dan pendalaman agama,” jelas Kamal saat berkunjung ke Gedung Harian Republika, Rabu (31/10).

Rumah amal, kata dia juga membentuk tim khusus untuk menjalankan program muallaf care. Dimana tim akan mengurus segala keperluan program, mulai dari mendatangkan pengajar (ustad atau kyai), hingga menggelar kelas binaan mulai dari pembinaan tahsin, fikih dasar, diskusi agama dan lainnya.

Rumah amal sendiri, merupakan lembaga zakat berbasis kampus yang terdiri dari mahasiswa berbagai universitas di Bandung, lalu menetapkan diri sebagai lembaga zakat independen pada 2017 lalu. Sejak berdiri dibawah naungan Masjid Salman Institut Teknologi Bandung (ITB) 2007 silam, Rumah Amal memang memfokuskan diri pada pemberian beasiswa kepada anak-anak dhuafa.

 

Beasiswa perintis, kata Kamal adalah salah satu program unggulan, dimana Rumah Amal memberikan beasiswa kepada ratusan siswa setiap tahunnya. Melalui beasiswa perintis, rumah am memberikan bantuan berupa bimbingan gratis selama tujuh bulan bagi siswa yang membutuhkan.

Tahun ini, Rumah Amal memberikan keistimewaan dengan adanya beasiswa full bagi setiap peserta bimbingan yang mampu diterima di ITB. Menurut Kamal, hal ini yang membuat membeludaknya jumlah pendaftar. Tahun ini, lanjut dia jumlah penerima beasiswa sudah melampaui target, baik mereka yang diterima di ITB maupun PTN lain.

“Sebenarnya, hal yang ditonjolkan dari program ini bukan nominal bantuan yang diberikan, tapi pembinaan yang kami berikan. Dengan harapan semangat mereka (calon penerima beasiswa) untuk melanjutkan pendidikan kembali terpacu meski dari latar belakang ekonomi yang rendah,” jelas dia.

“Selain itu masih banyak beasiswa lain, beasiswa imam muda. Disitu kita seleksi siswa yang bisa mengaji dengan baik dan memiliki pengetahuan agama yang bagus. Tapi beasiswa ini hanya dikhususkan bagi mahasiswa PTN aktif di Jawa Barat,” lanjut dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement