REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cassiano berasal dari Kota Petronilla, Brasil. Sejak kecil hingga dewasa, dia tidak mengerti mengapa seseorang meyakini dan memeluk agama.
Pada mulanya, dia berpan dangan agama bukanlah hal yang nyata. Ajarannya hanya memuat cerita fiksi yang tidak terasa nyata dalam kehidupan.
Meski demikian, Cassiano mendapatkan pendidikan Kristen dari keluarganya. Namun, berbagai pandangan kritisnya tentang agama membuat dirinya tak begitu dekat dengan tempat ibadah. Makin hari dia makin jauh dengan gereja dan mulai melangkah ke arah berlawanan dengan kehidupan agama.
Pada akhirnya, dia tak lagi memercayai satu agama pun. Dia beranggapan, lebih baik memegang teguh nilai-nilai kemanusiaan yang lebih nyata dibandingkan dengan agama. Baginya semua agama seperti lelucon.
"Saya menjadi berlawanan dengan agama, tidak percaya agama. Saat itu rasanya sangat sulit untuk memercayainya. Saya seperti Martin Luther King yang hilang kepercayaan terhadap agama seratus persen," kata dia dilansir di aboutislam.net.