Selasa 30 Oct 2018 05:00 WIB

Syekh Hamza Yusuf: Menemukan Islam dari Makna Kematian

Tokoh ini menghabiskan waktu 10 tahun di negara-negara Islam untuk memperdalam ilmu.

syekh Hamza Yusuf
Foto: Youtube.com
syekh Hamza Yusuf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa hari setelah serangan terhadap menara kembar World Trade Center (WTC) di New York, seorang agen Biro Penyelidik Federal (FBI) Amerika Serikat menelepon rumah Syekh Hamza Yusuf dengan alasan yang hingga kini belum jelas. ''Dia tidak di rumah,'' kata sang istri. ''Saat ini, dia sedang bersama Presiden George W Bush.''

Tapi, agen FBI tadi tidak begitu saja percaya. Maka, dia segera menghubungi Gedung Putih untuk mengonfirmasi. ''Benar. Beliau berada di sini (Gedung Putih),'' jawab petugas keamanan kepresidenan di ujung telepon sana. Setelah itu, sang agen tidak pernah lagi menelepon kediaman Syekh Hamza.

Ya, Syekh Hamza Yusuf memang bersama presiden Bush saat itu. Dia datang ke Gedung Putih sebagai perwakilan dari masyakarat Muslim AS bersama sejumlah tokoh lintas agama untuk memberikan masukan serta pemikiran kepada presiden terkait penyikapan terhadap insiden yang terjadi.

Seperti dilaporkan situs The Guardian, Syekh Hamza sempat mengingatkan Presiden Bush bahwa respons Pemerintah AS dengan menggelar pengamanan bertajuk Operation Infinite Justice--yang berterminologi militer--sangat menyakiti hati umat Muslim. Presiden Bush mendengarkan masukan ini.

Menurut Syekh Hamza, dirinya sangat menyayangkan bahwa Pentagon, sebagai pihak yang memilih tajuk operasi pengamanan itu, kurang memahami masalah ini karena tidak memiliki staf yang memahami isu-isu keagamaan. Atas keberatan tersebut, Pemerintah AS pun mengganti sebutan tadi.

sumber : Oase Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement