Kamis 25 Oct 2018 16:39 WIB

Ustaz Fadhlan: Lulusan AFKN Bahagiakan Keluarga dan Bangsa

Sebanyak 3.543 orang telah menyelesaikan pendidikannya dari Pondok Pesantren Nuu Waar

Rep: Umi Nur Fadillah/ Red: Agung Sasongko
alumni AFKN kembali ke kampung halaman untuk membahagiakan keluarga.
Foto: mgrol113
alumni AFKN kembali ke kampung halaman untuk membahagiakan keluarga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 3.543 orang telah menyelesaikan pendidikannya dari Pondok Pesantren Nuu Waar (Irian Jaya), Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN), Bekasi, Jawa Barat (Jabar). Pada Rabu (24/10) lalu, sebanyak 30 santri melengkapi jumlah 3.543 santri yang menyelesaikan pendidikan pada wisuda angkatan ke-30.

“Sampai kemarin, total yang sudah wisuda ada 3.543 orang,” kata Presiden Yayasan AFKN Ustaz Fadlan Garamatan kepada Republika.co.id, Kamis (25/10).

Dia mengatakan alumni AFKN kembali ke kampung halaman untuk membahagiakan keluarga. Prestasi yang diraih santri cukup beragam, ada yang menghafal 60, 100, 130 hadits. Sejumlah santri yang tergabung dalam angkatan wisuda ke-30 juga hapal sejumlah juz Alquran dan hadist.

Mereka yang wisuda juga menyelesaikan pendidikan, seperti keperawatam, sosial, politik, ekonomi, insinyur, komputer, ilmu pemerintah. Ustaz Fadlan mengatakan santri yang sudah menyelesaikan pendidikan ditargetkan menjadi agen perubahan.

“Dia harus dipulangkan ke kampung halaman untuk membangun kampung halaman. Dia menjadi agen perubahan,” ujar dia.

Baca: Pesantren Nuu Waar Wisuda Angkatan ke-30

Pesantren Nuu Waar dikenal mengkhususkan perhatian di bidang menghafal Alquran dan hadist. Pesantren tersebut memiliki mayoritas santri orang asli dari daerah Timur Indonesia, Papua.

“Selama mereka ada di pesantren, mereka harus menghafal Alquran. muatannya ada menghapal Alquran, fikih, tauhid, tak saja itu,” ujar dia.

Selain mengajarkan ilmu agama, Ustaz Fadlan mengatakan Pesantren Nuu Waar juga mendidik santri memahami kebangsaan menjadi anak bangsa Indonesia. “Ruh akidah Islam ditanamkan, tapi ruh Indonesia juga diberikan,” kata dia.

Dalam wisuda angkatan ke-30, Ustaz Fadlan berpesan santri agar tidak takut dianggap remeh oleh orang banyak. “Biarlah orang menganggap kita gelap. Kita bisa menjadi cahaya yang menerangi kegelapan itu,” ujar dia.

Ustaz Fadlan mengingatkan wisuda bukan langkah akhir bagi santri untuk menuntut ilmu. Sebab, itu merupakan langkah awal mengabdikan dirinya kepada masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement