REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK UTARA -- Rumah Zakat meresmikan Desa Berdaya di lokasi pengungsian yang ada di Desa Menggala, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Rabu (24/10). CEO Rumah Zakat Nur Effendi mengatakan, Desa Berdaya merupakan nama yang dipilih dengan harapan warga terdampak gempa di wilayah ini mampu bangkit kembali melalui sejumlah program pemberdayaan yang dilakukan Rumah Zakat.
Di lokasi ini, Rumah Zakat sudah membangunkan 105 hunian sementara (huntara) dengan menggunakan gedek. Selain huntara, di lokasi ini juga dibangunkan masjid darurat, sekolah darurat, dan pasar darurat.
"Desa Berdaya ini merupakan program yang terintegrasi antara tempat tinggal, pendidikan, ibadah, dan juga perekonomian. Kita tempatkan satu orang pendamping di sini," ujar Effendi.
CEO Rumah Zakat Nur Effendi meresmikan Desa Berdaya di lokasi pengungsian di Desa Menggala, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, NTB, Rabu (24/10).
Selama pembangunan huntara dan fasilitas umum, Rumah Zakat mengajak masyarakat terdampak terlibat dalam proses pembangunan. Pemilihan bahan baku bangunan juga diambil dari pasar yang ada di Lombok.
Effendi menyampaikan, selain model pembangunan terintegrasi, Rumah Zakat juga mendirikan huntara di pondasi rumah warga yang rusak akibat gempa. "Total huntara yang sudah dibangun ada 305 huntara dari yang kita targetkan sebanyak 1.000 huntara," lanjut Effendi.
Selain di Lombok Utara, Rumah Zakat juga berencana mendirikan Desa Berdaya di lokasi terdampak gempa di Lombok Barat dan juga Sumbawa. Effendi mengungkapkan, model Desa Berdaya berasal dari keprihatinan Rumah Zakat terhadap tingkat kemiskinan yang mayoritas berada pada wilayah pedesaan.
"Terima kasih atas kolaborasi seluruh pihak dalam membangun NTB untuk bangkit kembali," katanya menambahkan.