Selasa 23 Oct 2018 17:00 WIB

Kapan Bangsa Turki Mengenal Kaligrafi?

Di masa Utsmaniyah kaligrafi mendapat tempat yang terhormat.

Kaligrafi yang dipajang saat pameran Alquran di Ramadhan Raya Feast, Pasaraya Blok M, Jakarta, Ahad (3/6).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Kaligrafi yang dipajang saat pameran Alquran di Ramadhan Raya Feast, Pasaraya Blok M, Jakarta, Ahad (3/6).

Hal ini bermula dari sebuah migrasi. Pada abad ke-10, bangsa Turki bermigrasi ke barat dari tempat asal mereka di stepa (sebuah daratan tanpa pepohonan) yang terbentang di barat laut Cina. Mereka bermigrasi ke wilayah Turkestan, Afghanistan, dan Iran.  Sebelumnya, nilai-nilai Islam telah menjadi pegangan bagi sebagian besar warga di tiga wilayah itu. 

Kontak ini kemudian membuat orang-orang Turki secara massal berpindah agama. Mereka pun memutuskan menjadi Muslim. Setelah memeluk Islam, kecintaan mereka terhadap bahasa Arab pun tumbuh. 

Secara perlahan, mereka meninggalkan abjad Uighur lama yang sebelumnya digunakan. Bahasa Arab pun mereka gunakan hingga seribu tahun sampai muncul abjad baru Turki pada 1928.

Meski telah memiliki abjad sendiri, kecintaan orang-orang Turki terhadap bahasa dan tulisan Arab tak pernah pudar. Kecintaah inilah yang menumbuhsuburkan perkembangan seni kaligrafi. Perkembangan ini mencapai puncaknya ketika Kesultanan Turki Utsmani lahir. 

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement